Pesan Panglima Tentara Iran Buat Palestina Sebelum Mati Dibom AS

VIVA Militer: Foto mendiang Jenderal Qassem Soleimani
Sumber :
  • SouthFront

VIVA – Jenderal Qassem Soleimani memang sudah pergi untuk selama-lamanya. Akan tetapi, nama mantan Panglima Garda Revolusi Iran (IRGC) ini akan selalu dikenang tak hanya oleh rakyat Iran, tetapi juga rakyat Palestina. Baru-baru ini, terungkap isi surat yang menjadi pesan terakhir para pejuang Gerakan Pertahanan Islam (Hamas) Palestina.

Punya Kekuatan Perang Nabi Muhammad, Ini Rudal Iran yang Bikin Israel Ciut

Soleimani terbunuh usai serangan bom yang dilancarkan drone milik Amerika Serikat (AS), di Bandara Internasional Baghdad, Irak, 3 Januari 2020 lalu. Kematian Soleimani ini jelas membuat pemerintah dan rakyat Iran amat murka. Akibatnya, ketegangan antara AS dan Iran kian memanas.

Mungkin tak cuma AS yang tepuk tangan usai kematian Soleimani. Israel sebagai salah satu sekutu AS juga pasti senang dengan hilangnya Soleimani. Pasalnya, Soleimani adalah salah satu tokoh yang sangat dekat dengan Hamas.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi

Soleimani sangat menentang perilaku Israel yang terus menggerogoti dan mengintimidasi rakyat Palestina. Soleimani juga mendukung penuh perjuangan Hamas dan rakyat Palestina untuk bebas dari cengkraman zionis Israel.

Sebuah media Israel, Jewish News Syndicate, baru-baru ini mengungkap isi surat yang menjadi pesan Soleimani kepada Hamas. Surat itu ditunjukkan Soleimani kepada Komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, Muhammad Deif.

Pasca Putusan MK, Pengamat Nilai Relasi Ini yang Bisa Membuat PDIP Gabung ke Prabowo

Ditampilkan dalam saluran televisi Al-Mayadeen, Soleimani mengucap janji bahwa Iran akan terus mendukung perjuangan, dan takkan meninggalkan Hamas dan rakyat Palestina. Soleimani menyebut Palestina sebagai mutiara dunia Islam.

"Lonceng kematian Zionis yang menyerang akan segera terdengar," salah satu kalimat yang ditulis Soleimani dalam suratnya kepada Deif.

Israel sendiri disebut akan segera menjalankan misi pencaplokan wilayah Tepi Barat. Pada pertengahan Mei lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menerima kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, terkait aneksasi wilayah milik Palestina itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya