5 Senjata yang Bisa Selamatkan Jepang dari Serangan Nuklir Korut

VIVA Militer: Drone General Atomics MQ-9 Reaper
Sumber :
  • Sputnik News

VIVA – Sejarah mencatat bahwa Jepang adalah salah satu negara yang pernah jadi korban serangan senjata nuklir. Pada Agustus 1945, dua kota Jepang, Nagasaki dan Hiroshima, jadi sasaran bom atom Amerika Serikat (AS) dan menjadi sumber kekalahan Negeri Sakura di Perang Dunia II.

Deretan Negara Paling Tak Percaya Tuhan di Dunia, Mayoritas di Benua Asia!

Meski momen mengerikan itu sudah terlewat lebih dari tujuh dasawarsa, Jepang masih terancam oleh serangan senjata nuklir. Adalah Korea Utara yang punya segudang rudal balistik antarbenua dengan hulu ledak nuklir, yang mungkin saja bisa dijatuhkan di Jepang.

Seperti yang diketahui, Korut adalah salah satu negara yang sangat nyata memberikan perlawanan terhadap AS. Sementara, pasca Perang Dunia II Jepang menjadi sekutu AS. Tak cuma Jepang, tetangga Korut, Korea Selatan, juga merasakan ancaman yang sama.

Kim Jong Un Dikabarkan Punya Selingkuhan Seorang Penyanyi, Hingga Punya Anak Bersama

Jepang jelas tak mau sejarah kelam berulang. Oleh sebab itu, Jepang juga harus mempersenjatai diri dengan sejumlah artileri canggih, yang bisa menangkal serangan nuklir Korut suatu saat nanti. Dikutip VIVA Militer dari The National Interest, berikut lima senjata yang harus dimiliki Jepang untuk menghalau serangan nuklir Korut.

1. Aegis Ballistic Defense System (ABMD)

Deretan Aturan Nyeleneh yang Mengatur Kehidupan Korea Utara di Era Kim Jong Un

VIVA Militer: Sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis (ABDM)

Aegis Ashore adalah Sistem Pertahanan Rudal Balistik (Ballistic Missile Defense System/BMD) adalah salah satu yang harus dimiliki Jepang untuk menangkal serangan rudal balistik yang banyak dimiliki Korut. Sistem ini dipasang di sejumlah kapal perang Jepang semisal kapal perusak kelas Kongo, yang nantinya mampu untuk menghadang rudal balistik seperti SM3, rudal jarak pendek dan menengah.

Aegis Ashore juga meningkatkan pertahanan Jepang terhadap serangan rudal masif yang juga mungkin diluncurkan oleh China. Sebab seperti yang diketahui, China juga merupakan sekutu Korut yang saat ini tengah gencar melakukan kampanye militer di Laut China Selatan.

2. Drone Northrop Grummman RQ-4 Global Hawk

VIVA Militer: Drone Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk

Jepang dikabarkan baru akan memberli tiga buah drone Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk dari AS. Meski hanya sebagai alat pengintai, RQ-4 Global Hawk memungkinkan Pasukan Bela Diri Jepang melakukan operasi pencarian, pelacakan, dan penilaian kerusakan yang ditimbulkan bom, tentunya langsung dari wilayah Korut.

3. Pesawat Tanker KC-46 Pegasus

VIVA Militer: Pesawat tanker (bahan bakar) Boeing KC-46 Pegasus

Jepang saat ini baru memiliki pesawat tanker (bahan bakar) KC-767 sebanyak empat unit. Hal ini dinilai masih kurang kuat dalam perlawanan terhadap kampanye nuklir Korut. Pada akhirnya, Jepang juga harus membeli sejumlah pesawat tanker KC-46A Pegasus juga dari AS.

KC-46 Pegasus memungkinkan jet-jet tempur Jepang terbang dengan bahan bakar yang cukup, saat melakukan pegintaian bahkan saat misi pertempuran jauh di wilayah Korut.

4. Drone MQ-9 Reaper

VIVA Militer: Drone General Atomics MQ-9 Reaper

Lagi-lagi Jepang harus mengandalkan drone ketinggian menengah, MQ-9 Reaper. General Atomics MQ-9 Reaper juga adalah drone buatan AS. Perbedaannya dengan RQ-4 Global Hawk, MQ-9 mampu membawa sejumlah amunisi dan menjadikannya sebagai drone tempur.

MQ-9 Reaper dilengkapi dengan rudal Hellfire, bom GBU-12 dan GBU-38 Joint Directed Attack Munitions. Drone tempur yang memiliki kecepatan maksimal 482 kilometer per jam ini mampu menghancurkan konvoy rudal Korut yang diarahkan ke Jepang.

5. Rudal Jelajah Tomahawk

VIVA Militer: Rudal jelajah Tomahawk

Rudal jelajah Tomahawk memungkinkan Jepang untuk melakukan serangan lebih dulu. Rudal jarak jauh ini bisa menghancurkan radar pertahanan udara tanpa diketahui. Tak cuma itu, rudal jelajah Tomahawk juga bisa menghancurkan tempat peluncuran rudal darat, dan menghancurkan rudal yang mengarah ke Jepang.

Rudal jelajah Tomahawk mampu terbang di ketinggian rendah dan takkan terdeteksi oleh sistem pertahanan udara Korut, yang dianggap sudah ketinggalan jaman. Tomahawk memiliki hulu ledak yang mampu menciptakan ledakan besar, dengan kekuatan ribuan kiloton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya