VIVA – Perang besar akhirnya pecah di Libya. Perang terjadi antara pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) dan pasukan dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA).
Perang besar terjadi di wilayah Tripoli, LNA dan pasukan GNA yang didukung oleh PBB serta militer Turki bertempur untuk memperebutkan Bandara Internasional Tripoli.
Juru bicara GNA, Kolonel Mohamed Qanunu menyatakan, GNA melakukan penyerangan besar-besaran untuk membebaskan bandara utama itu dari tangan LNA yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar.
Pasukan yang dikerahkan GNA menyerang bandara ialah pasukan Al-Wefaq. "Untuk bergerak maju dan memburu sisa-sisa milisi teroris Haftar yang melarikan diri dari bandara Tripoli," kata Qanunu dikutip VIVA Militer dari AMN, Kamis 4 Juni 2020.
Menurut Qanunu, Al-Wefaq merupakan pasukan yang dua hari lalu berhasil merebut beberapa wilayah di sekitar bandara.
Tak hanya serangan darat, GNA kini juga memulai serangan udara dengan target basis-basis pertahanan LNA di dalam Bandara Tripoli.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari LNA terkait pertempuran besar ini. Hanya saja LNA memang kerap menggunakan strategi tak terduga dalam membendung serangan GNA, seperti ketika mereka menjebak milisi GNA di Pangkalan Militer Yarmouk saat perayaan Idul Fitri 2020.
Untuk diketahui, jika dibandingkan dengan GNA, kekuatan armada perang LNA ljauh lebih unggul apalagi mereka kini sudah mendapatkan bantuan pesawat tempur dari Rusia.
Baca: Siap Perang Lawan China, India Beli Pesawat Tempur Amerika
