Gila, Data Rahasia Rudal Nuklir Minuteman III Amerika Dibobol Hacker

VIVA Militer: Rudal balistik antarbenu Minuteman III milik Amerika.
Sumber :
  • CSIS

VIVA – Data rahasia senjata nuklir milik Amerika Serikat dikabar baru saja dibobol hacker. Hacker membobol data rahasia nuklir Amerika dari kontraktor pertahanan terkemuka, Westech International.

10 Negara Bagian Amerika Serikat dengan Standar Hidup Terburuk, Berjuang Melawan Kemiskinan

Dikutip VIVA Militer dari SkyNews, Jumat 5 Juni 2020, Westech merupakan kontraktor yang terlibat dalam program rudal balistik antar benua nuklir pembunuh massa milik Amerika, Minuteman III.

Mereka juga memiliki kerjasama dengan semua kesatuan militer Amerika, mulai dari evaluasi berkelanjutan untuk sistem pertahanan rudal balistik di Colorado, hingga peran sebagai sub-kontraktor untuk Northrup Grumman.

Toyota Tarik Ratusan Ribu Unit Mobil Prius Hybrid di AS

Westech International adalah kontraktor pertahanan berbasis Albuquerque yang melakukan berbagai pekerjaan berdasarkan kontrak dengan Departemen Energi AS (DOE), dan Departemen Pertahanan (DoD). Perusahaan beroperasi dari lima belas lokasi di sebelas negara bagian A.S dan juga menyediakan layanan kepada sejumlah agen Federal dan perusahaan komersial.

Hacker melakukan pembobolan data rahasia setelah berhasil meretas dari seorang kontraktor di Westech International. Usai membobol data, para hacker kabur dengan memakai rim informasi sensitif.

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Peretas dilaporkan memperoleh kendali atas komputer perusahaan, mengenkripsi mereka, dan membocorkan beberapa dokumen online untuk memaksa perusahaan membayar tebusan. Data yang dikompromikan termasuk beberapa email serta informasi penggajian.

"Kami baru-baru ini mengalami insiden ransomware, yang mempengaruhi beberapa sistem kami dan mengenkripsi beberapa file kami. Setelah mengetahui masalah ini, kami segera memulai penyelidikan dan memuat sistem kami," kata juru bicara Westech kepada Sky News.

"Kami juga telah bekerja erat dengan perusahaan forensik komputer independen untuk menganalisis sistem kami untuk kompromi apa pun dan untuk menentukan apakah ada informasi pribadi yang berisiko," ujarnya melengkapi.

Baca: Rusia Keok Dihajar Turki, GNA Kuasai Tripoli

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya