- Voice of America
VIVA – Pasukan Pemerintah Kesapakatan Nasional Libya (LNA) melancarkan serangan udara di kota Sirte, dengan target kendaraan lapis baja milik Tentara Nasional Libya (LNA), Sabtu 6 Juni 2020 waktu setempat.
Menurut laporan Al-Masdar News Pasukan GNA mengonfirmasi melancarkan lima serangan udara di Sirte, dengan tujuan untuk merebut kota tersebut pasca berhasil menguasai kota Tarhuna.
Rangkaian serangan itu adalah bagian dari Volcano Rage Operation (Operasi Gunung Api), atau dalam Bahasa Arab, Burkan Al-Ghadab.
Akibat serangan udara GNA, sejumlah pasukan Singa LNA dan tentara bayaran yang dimobilisasi oleh Rusia kocar-kacir berhamburan. Di sisi lain, pasca serangan itu penduduk Sirte disebut memilih untuk menyerahkan kota ke pasukan GNA dengan damai.
Untuk merebut Sirte, Volacano Rage Operation sengaja menargetkan kendaraan lapis baja milik LNA. Selain Rusia, sejumlah kendaraan lapis baja LNA disediakan oleh negara lainnya, Uni Emirat Arab (UEA).
Pasukan GNA sebelumnya berhasil memukul pasukan Marsekal Khalifa Haftar dari Tripoli. Setelah Tripoli, Tarhuna juga berhasil dikuasai oleh GNA.
Pasca berhasil menguasai Sirte, kota selanjutnya yang akan menjadi target Volcano Rage Operation adalah Al-Jufra, dan sejumlah kota yang punya cadangan minyak terbesar di Libya bagian selatan.
Mobilnya Dihujani Peluru, PM Libya Lolos dari Upaya Pembunuhan
Penembakan terjadi di tengah pertikaian sengit antarkelompok menyangkut kendali kekuasaan pemerintah. PM Libya lolos tanpa cedera dari upaya pembunuhan terhadapnya.
