Memalukan, Pasukan GNA dan Tentara Bayaran Turki Ternyata Maling

VIVA Militer: Pusat perbelanjaan yang dibakar pasukan GNA di Kota Tourhuna.
Sumber :
  • LNA

VIVA – Pasukan milisi dari Pemerintah Kesepakatan Nasional atau GNA telah berhasil merebut sejumlah kota dan wilayah basis utama pasukan Tentara Nasional Libya (LNA).

Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro

Sejak sepekan terakhir ini, GNA yang didukung oleh Turki dengan mengerahkan tentara bayaran dari Suriah telah merebut Kota Subrata, Surman, Al-Assaba, Gryan dan Tarhuna.

Namun, kemenangan yang diraih GNA ternyata tak berdampak baik pada warga sipil. Malah sebaliknya, kehadiran pasukan GNA di kota-kota itu menciptakan ketakutan yang luar biasa.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Bagaimana tidak, setelah menguasai kota-kota yang sebelumnya diduduki LNA, pasukan GNA bertindak semaunya. Banyak rumah warga dan kantor-kantor yang dirusak dan dibakar. Bahkan di Kota Tarhuna, pasukan GNA membumihanguskan satu-satunya pusat perbelanjaan setelah sebelumnya melakukan penjarahan.

Yang paling memalukan, pasukan GNA mencuri berbagai peralatan rumah tangga milik warga mulai dari televisi, sofa, kulkas sampai mesin cuci.

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

"GNA telah membuktikan satu hal kepada dunia, bahwa kekuatan multinasional mereka hanyalah sekelompok pencuri, pembakar, dan teroris.  Ketika mereka melakukan kejahatan keji setiap kali mereka memasuki kota sebagai penjajah bukan pembebasan," tulis LNA dalam siaran resminya, Senin 8 Juni 2020.

Untuk diketahui, memang pasukan GNA bukan prajurit bersenjata terlatih. Mereka merupakan kumpulan dari milisi-milisi bersenjata yang selama ini kerap melakukan kriminalitas. Bahkan banyak dari mereka merupakan perampok, maling dan teroris yang melarikan diri dari tahanan. Begitu pula dengan tentara bayaran asal Suriah yang didatangkan Turki ke Libya.

Catatan: Kami telah mengganti foto di artikel ini karena terdapat kekeliruan. Redaksi memohon maaf atas kekeliruan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya