Pentagon Tuduh Vladimir Putin Sogok Taliban Buat Bunuh Tentara Amerika

VIVA Militer: Tentara Taliban
Sumber :
  • The Daily Beast

VIVA – Sebuah tuduhan serius diarahkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) terhadap Rusia. Pernyataan Pentagon dengan lantang menyebut bahwa Rusia telah menyogok tentara Taliban, terkait pendudukan militer Amerika di Afghanistan.

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari USA Today, Pentagon disebut menerima informasi dari Kongres Amerika terkait campur tangan Rusia di Afghanistan. Rusia kemungkinan besar mendukung tentara Taliban untuk melakukan serangan bersenjata terhadap pasukan Amerika.

VIVA Militer: Pentagon, markas Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS)

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Tak cuma memberikan dana besar, Rusia juga diprediksi Pentagon telah memobilisasi sejumlah senjata canggih kepada tentara Taliban.

Tudingan semacam ini pernah dilontarkan oleh seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Amerika (US Armed Forces), Jenderal John Nicholson. Nicholson yang kini sudah pensiun, sebelumnya pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Amerika untuk Afghanistan.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Pada 2018 silam menjelang pensiun, Nicholson pernah secara terbuka menyebut Rusia telah mengirimkan uang dalam jumlah besar, dan berbagai jenis senjata. Pernyataan Nicholson ini membuat Rusia murka, dan pada akhirnya membantah tuduhan itu.

Nama Presiden Rusia, Vladimir Putin, ikut terbawa dalam tuduhan yang dialamatkan Pentagon terhadap Rusia. Mantan Kepala Intelejen Komando Pusat Amerika, Mayor Jenderal Mark Quantock, bahkan dengan berani menngatakan bahwa strategi Putin menyogok Taliban adalah langkah bodoh.

VIVA Militer: Pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan

"Jika itu benar, itu adalah sebuah langkah bodoh lain yang melampaui jangkauan Putin. (Taliban) tak perlu diberi insentif untuk menargetkan (pembunuhan) terhadap pasukan Amerika," kata Quantock.

Meski sudah berniat untuk menarik pasukan, sejumlah pasukan Amerika masih menduduki Afghanistan. Amerika sendiri sudah mengirim pasukannya sejak 2001, sebagai respons serangan teror menghancurkan gedung pencakar langit, World Trade Center (WTC), pada 11 September di tahun yang sama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya