China Latihan Perang, Amerika Cuma Bisa Menggerutu

VIVA Militer: Armada laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • TV News Guide

VIVA – Armada Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) kembali unjuk kekuatan kepada dunia. Ya, tentara China saat ini tengah menjalani latihan militer di wilayah Laut China Selatan. Sontak, Amerika dan sejumlah negara Asia Tenggara meresponsnya dengan keras.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Digital Journal, Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan di Kepulauan Hoang Sa, atau yang lebih dikenal dengan Kepulauan Paracel. Latihan ini mulai digelar mulai 1 Juli 2020, dan rencananya akan berakhir pada 5 Juli 2020.

VIVA Militer: Tentara Pembebasan Rakyat China

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Lewat Departemen Pertahanan (US Departement of Defense), Amerika menyatakan kecewa dengan sikap China yang congkak. Pentagon menyebut latihan militer yang dilakukan tentara China justru malah membuat masalah perselisihan di Laut China Selatan makin rumit.

Pentagon juga mengatakan bahwa dengan kampanye militer yang dilakukan saat ini, China dianggap telah melanggar Deklarasi Para Pihak di Laut China Selatan tahun 2002. Klaim atas beberapa pulau yang diduga milik Taiwan dan Vietnam dilakukan secara sepihak oleh China.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Oleh sebab itu, latihan militer China bisa memperburuk stabilitas di kawasan tersebut.

"Departemen Pertahanan prihatin dengan keputusam Republik Rakyat China (RRC) untuk melakukan latihan militer sekitar kepulauan Paracel di Laut China (Selatan) pada 1-5 Juli," bunyi pernyataan Pentagon.

VIVA Militer:

Sementara itu, sejumlah negara Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga disebut sudah melakukan pertemuan dan memiliki sikap yang sama dengan Amerika. Sejumlah negara Asia Tenggara memilih tak mencari masalah dengan siapapun termasuk dengan China.

"Semua pihak menghindari kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas," bunyi pernyataan ASEAN.

Di sisi lain, Pentagon menghimbau agar seluruh pihak yang terkait dengan Laut China Selatan untuk tetap tenang. Amerika meminta sekutunya untuk tak panik, dan berjanji bakal lebih memperketat penjagaan di kawasan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya