Buat Perang Lawan China, India Beli 33 Jet Tempur Canggih dari Rusia

VIVA Militer: Jet tempur India, Sukhoi Su-30
Sumber :
  • The Economic Times

VIVA – Ketegangan antara India dan China masih terus berlangsung. Meski sudah melakukan perundingan damai, sejumlah pasukan dan artileri perang masih ditempatkan oleh kedua negara di wilayah perbatasan. Mengantisipasi kemungkinan terburuk, Kementerian Pertahanan India siap membeli puluhan jet tempur canggih dari Rusia.

Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Seperti yang diketahui, menurut laporan Hindustan Times yang dikutip VIVA Militer, bulan lalu terjadi bentrokan maut antara tentara India dan pasukan China di Lembah Galwan, Ladakh. Sejumlah perundingan pun dilakukan, baik di sektor militer maupun politik.

VIVA Militer: Jet Tempur Rusia, Mikoyan MiG-29

Rusia Sebut AS Buru-buru Tuduh ISIS Atas Serangan Gedung Konser di Moskow

Akan tetapi, hingga saat ini situasi di wilayah perbatasan India dan China masih belum sepenuhnya aman. Masih ada kemungkinan terjadinya konfrontasi lainnya.

Oleh sebab itu, India mengambil langkah untuk memperkuat armada militernya. Dalam laporan Al-Masdar News yang dikutip VIVA Militer, Kementerian Pertahanan China berencana membeli 33 jet tempur dari Rusia. 

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan India menyebut telah membeli 21 unit jet tempur Mikoyan MiG-29, dan 12 unit Sukhoi Su-30. Untuk mendatangkan puluhan unit jet tempur canggih ini, India akan menggelontorkan dana sebesar 2,43 miliar Dollar, atau setara dengan Rp35,4 triliun.

VIVA Militer: Jet tempur India, Sukhoi Su-30

"Pembelian 21 pesawat MiG-29 dan 12 Sukhoi-30 akan menelan biaya sebesar 181,48 miliar Rupee ($2,43 miliar)," bunyi pernyataan resmi Kementerian Pertahanan India.

Selain jet tempur, India juga disebut akan membeli sistem pertahanan udara Pantsir-S1 dan S-400 Triumf, juga dari Rusia. Ketegangan antara India dan China saat ini adalah yang tertinggi sejak Perang Sino-India pada 1962.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya