Lawan Dominasi China, Jenderal Perang Amerika Datangi Thailand

VIVA Militer: Jenderal James McConville bersama PM Thailand Prayuth Chan-ocha
Sumber :
  • reuters

VIVA – Presiden Xi Jianping benar-benar dibuat tidak bisa tidur nyenyak oleh Amerika Serikat (AS). Upaya AS dalam melawan dominasi China di berbagai penjuru dunia terus dilakukan secara intensif. 

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Setelah saling tuding penyebab penyebaran Virus COVID-19 beberapa waktu lalu, kini AS kembali mengambil perannya sebagai polisi dunia dengan cara menjaga kawasan Laut China Selatan dari klaim dominasi China. Salah satu yang dilakukan AS adalah merajut kekuatan sekutunya di wilayah Asia, salah satunya Thailand. 

Hari ini, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Jenderal James McConville secara khusus melakukan kunjungan kerja ke Thailand. Dalam kunjungannya, McConville bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha, serta Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Apirat Kongsompong. 

Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas

Belum dapat dipastikan apa tujuan kedatangan McConville ke salah satu negara Asia di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dengan China di Laut China Selatan akhir-akhir ini.

Menurut Kedutaan Besar AS, pertemuan jenderal perang AS dengan PM Thailand, Serta Panglima Angkatan Darat Thailand itu dilakukan dalam rangka menandatangani pakta kerjasama "visi strategis" antara AS dengan Thailand di kawasan.

Mobil Listrik Toyota bZ3C dan bZ3X Resmi Meluncur, Begini Tampilannya

"McConville dan Apirat membahas modernisasi, interoperabilitas, pelatihan bersama, dan doktrin," bunyi pernyataan Kedutaan Besar AS dikutip VIVA Militer dari Reuters, Jum'at, 10 Juli 2020.

Untuk diketahui, Amerika Serikat akhir-akhir ini tengah gencar melawan pengaruh dominasi China di Asia Tenggara. Terbaru, AS telah mengirim dua kapal induk USS Nimitz dan USS Ronald Reagan ke Laut China Selatan. Pengiriman dua kapal induk itu dilakukan setelah AS mengetahui Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menggelar latihan militer selama lima hari di Kepulauan Paracels yang menimbulkan protes keras dari Vietnam dan Philipina. 

Baca: Berharap Perang, Amerika Terus Ungkit Borok China atas India

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya