Geger, Kapal Perang Rusia yang Membuat Amerika Ciut Muncul di Barents

VIVA Militer : Kapal Perang Angkatan Laut Rusia
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Armada Utara Angkatan Laut Rusia baru-baru ini kembali membuat geger dunia. Armada tempur Rusia telah menggelar latihan militer di Laut Barents dengan mengerahkan dua kapal penjelajah pembawa rudal atom "Peter the Great" dan "Marshal Ustinov". 

Edi Purwanto Paparkan Kinerja DPRD Jambi di Hadapan Wakil Konsul AS

Dua kapal penjelajah itu melakukan ujicoba meluncurkan rudal anti-kapal Granite dan Vulcan yang selama ini membuat Amerika Serikat (AS) ciut.

Untuk diketahui, kapal penjelajah Rusia Pyotr Velikiy atau “Peter the Great” ini adalah kapal perang Rusia yang cukup sangar di mata NATO. Bahkan, NATO menjuluki kapal perang Rusia ini sebagai “pembunuh kapal induk” lantaran kemampuan daya rusaknya yang luar biasa besar, dan kemampuan lainnya yang canggih, termasuk dapat menghancurkan rudal balistik antar benua.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

VIVA Militer : Kapal Perang Angkatan Laut Rusia

Dikutip VIVA Militer dari Al-Masdar News, pamer kekuatan tempur Rusia di Laut Barent kali ini diikuti lebih dari 30 kapal perang dan kapal selam Rusia. 20 pesawat amfibi dan helikopter, 40 buah artileri, rudal pantai, hingga pertahanan udara ikut serta dalam latihan militer Rusia tersebut. 

Pabrik Rakit Drone Ukraina Hancur Dibom Pasukan Rusia

Entah apa tujuan Rusia mengerahkan sejumlah armada tempurnya tersebut di Laut Barents. Yang pasti, latihan militer besar-besaran Armada Utara Rusia itu dilakukan ditengah ancaman Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia terkait dengan tuduhan Rusia membiayai tentara Taliban untuk membunuh pasukan militer Amerika Serikat di Afganistan.

Baca: Jenderal Perang Terganas Amerika Mengancam, Rusia dalam Bahaya 

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini PT. Freeport Indonesia sudah dalam kendali Indonesia, bukan lagi milik Amerika Serikat (AS). Karena menurut dia, Indones

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024