Taktik Licik Trump Jadikan Tentara Amerika Barang Sewaan Demi Duit

VIVA Militer: Tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan
Sumber :
  • The Gurdians

VIVA – Ratusan ribu prajurit Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces), ada di seluruh dunia. Dengan status sebagai "polisi dunia", Amerika menempatkan sejumlah pasukannya di banyak negara di dunia.

Pimpin Halal Bihalal di Mabesal, Ini Pesan KSAL Muhammad Ali untuk Prajurit Jalasena

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Defense Manpower Data Center, tercatat ada lebih dari 170 ribu personel tentara Amerika yang bertugas di lebih dari 150 negara.

Di kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, dan Samudera Pasifik, Amerika memilki basis penempatan pasukan terbesar. Tercatat ada lebih dari 131 ribu tentara di kawasan ini.

Segini Jumlah Rudal Iran yang Dicegat AS, Inggris dan Yordania Menuju Israel

Sementara itu, Benua Eropa jadi basis terbesar kedua penempatan tentara Amerika. Total ada lebih dari 63 ribu tentara yang terbagi di 11 negara Benua Biru. Dari 11 negara, Jerman jadi negara yang paling banyak menampung tentara Amerika, dengan jumlah lebih dari 34 ribu prajurit.

VIVA Militer: Tentara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan

4 Serangan Brutal Iran dalam Operasi Janji Sejati untuk Menumpas Israel dan Sekutunya

Kemudian untuk kawasan Asia Barat, Asia Tengah, Asia Selatan, dan Samudera Hindia, jadi wilayah yang paling sedikit dihuni tentara Amerika. Total di wilayah ini hanya ada 13.109 personel yang bertugas.

Bisa menempatkan banyak pasukan di ratusan negara, ternyata pemerintah Amerika di bawah komando Presiden Donald Trump menjadi sorotan. Dilihat dari segi penempatan personel militer di sejumlah negara, ada anggapan bahwa Trump hanya mementingkan uang.

Sebab, Trump diketahui menarik dana yang sangat besar dari negara-negara yang menyewa tentara Amerika untuk pengamanan. Jepang misalnya. 

Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari Sputnik News, Trump disebut meminta kenaikan dana keamanan kepada Jepang sebesar US$8 miliar, atau senilai dengan Rp115 ribu triliun per tahunnya. Jumlah tersebut naik signifikan dari yang semula hanya sebesarUS$2,5 miliar, atau setara dengan Rp36,1 triliun. 

VIVA Militer: Tentara Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces)

Sementara itu menurut data lain yang didapat VIVA Militer dari Washington Examiner, Jerman juga memberikan dana sebesar US$1 miliar (Rp14,4 triliun), untuk dana keamanannya kepada Amerika.

Dari jumlah tersebut jelas terlihat bahwa Amerika di bawah Trump mendapat pemasukan yang sangat besar, hanya dari sektor keamanan. Di sisi lain, ternyata negara yang menyewa tentara Amerika juga harus membangun fasilitas khusus untuk tempat tinggal, logistik, dan pemenuhan kebutuhan pangan. Semuanya harus ditanggung negara bersangkutan.

Fakta ini seperti bertentangan dengan sumpah prajurit yang berbunyi, "Mendukung dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat". Pasalnya, dalam sumpah prajurit tidak tercantum soal bekerja sebagai penjaga tambahan untuk negara-negara yang membayar dengan dana besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya