Lagi-lagi Rusia Ikut Campur Perang Antara Armenia dengan Azerbaijan

VIVA Militer: Pesawat Jet Rusia
Sumber :
  • The Moscow Times

VIVA – Rusia tetap mengadakan latihan militer di tengah ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia. Tujuan Rusia mengadakan latihan adalah hanya untuk mengetahui kesiapan alat tempur yang dimilikinya.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Diketahui sebanyak 150.000 tentara dan 400 pesawat yang terlibat dalam latihan perang militer yang dilakukan oleh negara dengan julukan Beruang Putih itu.

Rusia memang memiliki pangkalan militer di Armenia. Selain tetap melakukan latihan militer, negara terkuat kedua di dunia ini juga mendesak kedua negara untuk menghentikan peperangan yang terjadi.

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Tidak tanggung-tanggung, bahkan Moskow siap bertindak sebagai mediator antar kedua negara itu. Namun biasanya, jika negara tempat pasukan kita tengah berselisih akan lebih baik jika tidak ikut campur di dalamnya. Tapi hal ini sangat bertolak belakang dengan Rusia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer dari The Jerusalem Post Senin 20 Juli 2020, kementerian pertahanan Rusia menggambarkan bahwa latihan itu sebagai bagian dari pemeriksaan rutin kapasitas para prajuritnya.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Kemudian latihan ini dilakukan untuk memastikan keamanan di wilayah barat daya Rusia dan membantah ada kaitan antara pelatihan dan pertempuran yang terjadi di wilayah Kaukasus, selatan Rusia.

VIVA Militer: Tentara Rusia

Beberapa hari terakhir dalam bentrokan antar dua negara bekas republik Soviet, Armenia dan Azerbaijan tercatat lebih dari 12 tentara yang tewas. Mereka memang telah lama berselisih tentang pemisahan Azerbaijan, terutama wilayah etnik Armenia di Nagorno-Karabakh.

Tidak hanya asal ucap saja, ternyata menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah membahas bentrokan melalui telepon pada hari Sabtu kemarin dengan Jenderal Azerbaijan Zakir Hasanov.

Perang kedua negara ini semakin memanas ketika kedua negara saling menuduh menembaki target militer dan desa-desa. Azerbaijan juga memeringkati Armenia jika mereka dapat menyerang stasiun nuklir Metzamor, jika reservoir MIngechavir atau otlet strategis milik Azerbaijan terkena. 

“Azerbaijan merupakan ancaman bagi negaranya dan keamanan global, mengatakan ancaman untuk menyerang salah satu stasiun tenaga nuklirnya sama dengan "ancaman untuk melakukan terorisme,” kata Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.

Di sisi lain wakil menteri pertahanan Rusia Alexander Fomin mengatakan bahwa dirinya secara tegas menyangkal adanya kaitan antara kegiatan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Rusia dan bentrok di perbatasan Armenia-Azerbaijan.

Baca: Keajaiban Jenderal TNI Ahmad Yani, Taklukan Kerbau Ngamuk

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya