Janji Komandan Angkatan Darat AS Bakal Bikin China Mati di Pasifik

VIVA Militer: Komandan Angkatan Darat AS, Jenderal James Charles McConville
Sumber :
  • DVIDS

VIVA – Tak hanya di wilayah Laut China Selatan, fokus Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) juga menganggap teritorial daratan akan sangat penting. Oleh sebab itu, militer Amerika dipastikan takkan membiarkan hegemoni China dan partai komunisnya mencengkram Indo-Pasifik.

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Komandan Angkatan Darat Amerika, Jenderal James Charles McConville, menganggap bukan cuma China yang menjadi ancaman. Di satu sisi, Rusia juga adalah musuh terdekat yang memiliki pengaruh signifikan. Seperti yang diketahui, Rusia dan China adalah sekutu yang menjadi kompetitor terbesar Amerika.

Dalam laporan Defence Talk yang dikutip VIVA Militer, McConville sempat melakukan perjalanan ke sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik untuk bertemu dengan sejumlah panglima militer. Pasca kunjungannya, perwira tinggi berusia 61 tahun itu punya asumsi baha ada banyak negara yang menginginkan perang.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Meski demikian, McConville tetap yakin bahwa persaingan kekuatan negara-negara raksasa bukan berarti harus dibuktikan dalam konflik horizontal. McConville mengerti betul bahwa sejumlah negara di kawasan Indo-Pasifik menginginkan stabilitas keamanan dan perdamaian. Oleh sebab itu, McConville merasa negara-negara di wilayah ini harus menjadi sekutu Amerika.

"Hal terakhir yang diinginkan siapa pun adalah beberapa jenis konflik. Persaingan kekuatan besar tidak berarti ada konflik kekuatan besar.  Apa yang diinginkan (negara-negara Indo-Pasifik) adalah stabilitas keamanan di kawasan ini. Sehingga, semuanya bisa makmur," ujar.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

"Kami bekerja sangat erat dengan mitra bersama kami untuk memastikan, bahwa kami di memiliki kesamaan dalam konsep kami," katanya.

Senada dengan McConville, Komandan Korps I Angkatan Darat Amerika, Letnan Jenderal Randy George, memastikan pihaknya akan mendatangkan sejumlah pasukan yang nantinya akan bergabung dalam satu gugus tugas. Gugus tugas ini nantinya akan beroperasi di wilayah Indo-Pasifik untuk menangkal setiap ancaman yang datang, terutama dari armada Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

"Medan utama akan senantiasa menjadi aspek paling kritis, dan kami harus menggabungkan upaya untuk melindungi kedaulatan, hukum internasional, dan ketertiban berdasarkan aturan," ucap George.

Salah satu bentuk kerjasama Amerika dan negara-negara kawasan Asia Tenggara adalah latihan gabungan bertajuk Operasi Kobra Emas (Gold Cobra), yang diresmikan sejak 1982. Armada militer Amerika menggelar latihan gabungan bersama armada militer Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan tentunya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya