Konflik Membara, Turki Pakai Sistem Rudal Rusia Buat Hajar Jet Yunani

VIVA Militer: Rudal sistem pertahanan udara S-400.
Sumber :

VIVA – Ada informasi terbaru dari ketegangan yang terjadi antara Turki, Yunani dan Mesir di perairan Laut Mediterinia Timur.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Militer Turki dikabarkan mengaktifkan sistem pertahanan udara tercanggih di dunia, S-400 yang dibeli dari Rusia.

Informasi yang dihimpun VIVA Militer, Senin 10 Agustus 2020, sistem pertahanan udara yang memiliki daya jangkau 400 kilometer itu diaktifkan seiring dimulainya latihan perang besar-besaran yang diberi nama Operasi NAVTEX.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Untuk diketahui, militer Turki memiliki 4 unit S-400 yang dilengkapi dengan 36 unit penembakan dan lebih dari 192 rudal aktif. Kemungkinan besar akan ada 2 unit S-400 yang diaktifkan Turki untuk melawan serangan udara militer Yunani dan Mesir jika terjadi konfrontasi.

Ankara telah mengumumkan NAVTEX akan dilangsungkan 10 hingga 11 Agustus 2020. Dalam latihan perang ini, Turki mengerahkan armada perang dalam jumlah yang sangat besaar. Bahkan, Turki menerik kapal-kapal perang yang sedang menjalankan misi NATO di Laut Hitam untuk ikut latihan perang di Laut Mediterania Timur.

Hizbullah Hujani Israel Puluhan Roket usai 7 Paramedis Lebanon Tewas

Semua armada perang Turki bergerak ke Laut Mediterania Timur menyusul perintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk melanjutkan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani.

Proyek ini sempat ditunda Turki karena adanya tentangan dari Yunani terkait kesepakatan pada Zona ekonomi Eksklusif (ZEE).

Turki mengumumkan latihan perang ini sebagai tanggapan atas kesepakatan yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir tentang pembatasan yang disebut wilayah yurisdiksi maritim.

Kementerian Luar Negeri Turki menolak perjanjian yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir, mengklaim bahwa itu melanggar landasan kontinen Turki, dan menegaskan Turki tidak akan mengizinkan kegiatan apa pun di dalam wilayah yang disebutkan dan tidak diragukan lagi akan terus mempertahankan hak-haknya yang sah dan orang-orang Siprus Turki di Mediterania Timur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya