AS Kirim Setengah Lusin Pesawat Pembom, Diduga Buat Perangi Turki

VIVA Militer: Pesawat pembom B-52 Stratofortress Angkatan Udara AS
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Militer Amerika Serikat (AS) sudah mengirim kapal perang raksasa USS Hershel "Woodly" Williams ke Laut Mediterania, seiring meningkatnya tensi perseteruan antara Turki dan Yunani. AS diduga akan memberikan dukungan Yunani untuk melawan Turki, setelah diketahui ada enam pesawat pembom yang dikerahkan.

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Dalam laporan VIVA Militer yang dikutip GloucestershireLive, Gugus Tugas Pembom Angkatan Udara AS (US Air Forces) untuk Eropa, mengonfirmasi ada enam unit pesawat pembom Boeing B-52 Stratofortress yang dikirim ke Pangkalan Angakatan Udara Kerajaan Inggris (RAF) Fairford.

Enam pesawat pembom B-52 disebut akan mengikuti latihan tempur yang sudah direncanakan sejak lama. Sejumlah pesawat ini sebelumnya terbang dari Pangkalan Angkatan Udara Minot, North Dakota, AS, dan sempat singgah di Greenland dan Islandia.

Langit Yunani Tiba-tiba Berubah Jadi Oranye, Ini Penyebabnya

Misi yang akan dijalankan pesawat-pesawat B-52 ini adalah pemboman strategis di seluruh Eropa dan Afrika, yang kabarnya sudah direncanakan sejak 2018.

Pengerahan enam unit pesawat B-52 adalah bagian dari komitmen Amerika untuk mendukung Pakta Atlantik Utara (NATO), dan mitra regionalnya. Pengerahan pesawat yang tergabung dalam Sayap Pembom ke-5 Angkatan Udara AS, memungkinkan untuk melakukan penyebaran cepat.

7 Destinasi Lokasi Syuting Film dengan Budget Besar yang Wajib Dikunjungi di Dunia

"B-52 kembali ke (Pangkalan) RAF Fairford dan akan beroperasi di seluruh panggung dalam penyebaran yang sangat aktif,"

"Kemampuan kami untuk menanggapi dengan cepat, dan meyakinkan sekutu dan mitra kami didasarkan pada fakta bahwa, kami bisa mengerahkan B-52 dalam waktu singkat," ujar Jenderal Jeff Harrigian, Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika. 

Pengerahan enam unit pesawat pembom B-52 diduga untuk mendukung Yunani dalam perlawanan terhadap Turki. 

Anggapan ini didasarkan pada beberapa sikap Turki yang justru berlawanan dengan AS, mulai dari pembelian rudal sistem pertahanan udara Rusia, hingga dukungan Turki kepada kelompok pejuang Hamas Palestina.

Meski Turki adalah salah satu sekutu AS, sejumlah keputusan Presiden Recep Tayyip Erdogan justru bertentangan dengan Negeri Paman Sam. Pun dengan Yunani, yang juga adalah salah satu anggota NATO yang memungkinkan untuk mendapat dukungan militer Amerika.

"Kehadiran mereka di sini membantu membangun kepercayaan dengan sekutu NATO dan negara mitra kami, serta memberi peluang baru untuk berlatih bersama melalui berbagai skenario," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya