Israel Gempar, Bocor Informasi Netanyahu dan Intelijen Mossad Ribut

VIVA Militer: Israeli PM
Sumber :

VIVA Militer – Sebuah kabar tak sedap baru saja menggemparkan Negeri Yahudi, Israel. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kementerian Pertahanan ribut dengan Badan Intelijen Nasional (Mossad).

Basis OPM Paro Nduga Lumpuh Digempur TNI, 2 Anak Buah Egianus Kogoya Tertembak

Informasi yang dihimpun VIVA Militer dari TV24 Israel, Selasa 25 Agustus 2020, perselisihan antara Netanyahu dengan Mossad disebutkan sudah lama terjadi. Malahan sudah dua tahun. Hanya saja baru sekarang bocor ke publik.

Sumber di Kemenhan Israel mengungkapkan, keributan itu terjadi akibat adanya perbedaan sikap antara Netanyahu dengan Mossad terkait penjualan senjata canggih.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Mossad berusaha menekan pemerintahan Netanyahu agar mau menjual senjata kepada salah satu negara Muslim yang baru saja berdamai dengan mereka, yakni Uni Emirat Arab.

Netanyahu dan Kemenhan Israel menolak keinginan Mossad dengan alasan kerahasian senjata nasional. Netanyahu takut informasi teknologi senjata Israel bocor ke negara-negara musuh jika membiarkan Mossad menjual senjata ke UEA.

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Hanya saja Mossad terus ngotot. Sebab, Mossad merupakan kunci sukses terciptanya normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab.

Perlu diketahui, beberapa waktu lalu Netanyahu secara gamblang menyatakan bahwa perdamaian antara UEA dan Israel merupakan hasil kerja keras Direktur Mossad, Yossi Cohen.

Netanyahu mengungkapkan, perdamaian itu tercipta berkat operasi senyap yang dilakukan Mossad selama bertahun-tahun untuk meluluhkan hati UEA.

"Saya menghubungi kepala Mossad, Yossi Cohen, dan berterima kasih padanya karena Mossad telah membantu dalam mengembangkan hubungan Israel dengan negara-negara Teluk selama bertahun-tahun, yang membantu pematangan perjanjian damai dengan UEA," kata Netanyahu.

Baca: Jenderal Kopassus Pernah Buru Teroris di Hutan Papua dan Somalia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya