Militer Mesir Berhasil Tangkap Pentolan Ikhwanul Muslimin

VIVA Militer: Wakil Pemimpin Tertinggi Ikhwanul Muslimin Mesir, Mahmoud Ezzat
Sumber :
  • ToxiNews

VIVA – Pasukan militer Mesir akhirnya berhasil menangkap salah seorang pemimpin tertinggi kelompok Ikhwanul Muslimin, Mahmud Ezzat, Jumat 28 Agustus 2020. Penangkapan Ezzat dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Dalam Negeri Mesir, berikut hukuman berat yang akan dijatuhkan.

Dorong TNI Tindak Tegas OPM, Bamsoet: Negara Tidak akan Kalah dengan Kelompok Separatis

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Nation, Ezzat ditangkap di wilayah pemukiman sipil bagian timur Kairo. Militer Mesir tetap dikerahkan untuk mencari Ezzat yang sudah menjadi buronan pemerintah Abdel Fatah el-Sisi, sejak 2013 lalu.

"Keamanan Nasional telah mengkomunikasikan informasi mengenai penangkapan buronan pemimpin Ikhwanul Muslimin, Mahmud Ezzat," bunyi pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Dukung TNI Pakai Istilah OPM, Bamsoet: Urusan HAM Bicarakan Kemudian, Saya Siap Pasang Badan

"Ezzat adalah pejabat pemimpin tertinggi organisasi teroris internasional. Dia ditangkap di daerah pemukiman di timur ibukota. Meskipun, sedang gencar dihembuskan desas-desus bahwa dia tengah berada di luar negeri," lanjut pernyataan Kementerian Dalam Negeri Mesir.

Pemerintah Mesir telah menangkap dan memenjarakan ribuan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, yang dicap sebagai organisasi teroris. Di bawah komando el-Sisi, Ikhwanul Muslimin dituduh sebagai biang aksi teror di Mesir dan sejumlah negara lain.

Pesawat Super Hercules TNI AU yang Sukses Turunkan Bantuan Kemanusiaan Gaza Akan Tiba di Tanah Air

Situasi berubah total pasca Presiden Mohamed Morsi digulingkan oleh militer Mesir pada 2013. Morsi sendiri adalah anggota Partai Kebebasan dan Keadian Mesir (FJP), yang berafiliasi dengan kelompok Ikhwanul Muslimin.

El-Sisi yang pro Barat, jadi salah satu tokoh di balik aksi penggulingan Morsi tujuh tahun silam, dan pada akhirnya duduk sebagai orang nomor satu Mesir. Sehingga, kelompok Ikhwanul Muslimin pun jadi kambing hitam dan diperlakukan sebagai kriminal.

Ezzat sendiri sudah dijatuhi hukuman mati in absentia. Yang berarti, hukuman dijatuhkan meski tidak dihadiri dan diketahui keberadaan terdakwa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya