Turki Hadapi Skenario 2 Perang Dahsyat Lawan Yunani, Prancis dan Mesir

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Turki (TSK)
Sumber :
  • Geopolitic Future

VIVA – Pesawat intai mata-mata Angkatan Bersenjata Turki, Boeing E-7T berhasil melakukan misi pengintaian di dua kota Libya, Tripoli dan Misrata. Pengerahan pesawat intai dilakukan militer Turki, tak lain untuk memantau persiapan tempur pasukan Angkatan Bersenjata Mesir.

Maroko Masuk dalam 5 Besar Negara Terkaya di Afrika

Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari BulgarianMilitary, pesawat mata-mata militer Turki lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara di Konya, dengan sinyal panggilan TURAF27. 

Militer Turki disebut tengah mengumpulkan informasi sebelum melancarkan serangan besar ke Sirte, sebagai basis kelompok pemberontak Tentara Nasional Libya (LNA), yang didukung militer Mesir. Tak hanya itu, Turki dilaporkan telah menarik sejumlah pasukannya dari Irak dan memindahkannya ke Libya.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Muncul dugaan, Turki melakukan misi pengintaian pasca serangan 10 roket Grad yang dilancarkan pasukan Singa LNA ke basis pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA) di Sirte. 

VIVA Militer: Pasukan militer Turki di Libya

Estafet Obor Olimpiade Paris 2024 Dimulai! Dinyalakan dari Tempat Kelahiran di Yunani

Meski Perdana Menteri GNA Libya, Fayez al-Sarraj, sudah menyerukan gencatan senjata, namun pasukan pemberontak di bawah komando Marsekal Khalifa Haftar tetap tak peduli dan melakukan aksi berbahaya.

Di saat yang hampir bersamaan, militer Turki juga telah meluncurkan latihan perang skala besar dengan nama Operasi Badai Mediterania. Latihan tempur ini diikuti oleh gabungan tiga matra, seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Yunani yang didukung Prancis dan sejumlah negara Uni Eropa (UE).

Langkah ini diambil Mesir menyusul pengerahan kapal induk Charles de Gaulle oleh Angkatan Bersenjata Prancis (FAF), dan pengiriman pasukan Angkatan Bersenjata Hellenic Yunani ke wilayah Kastellorizo, Pulau Meis, yang berada dekat dengan pantai selatan Turki.

Langkah-langkah yang dilakukan militer Turki tak lepas dari instruksi Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang telah menegaskan akan melakukan apapun untuk mempertahankan kedaulatan negaranya. Erdogan tak sedikit pun gentar, dan malah mengklaim bahwa Turki punya kekuatan besar di semua sektor untuk menangkal setiap ancaman.

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut  Turki

"Turki akan mengambil haknya di Mediterania, Laut Aegea dan Laut Hitam juga. Dan sama seperti Kami tidak mengingini tanah, kedaulatan dan kepentingan orang lain, kami tidak akan mentolerir mereka yang menargetkan tanah kami, dan kedaulatan kami," ujar Erdogan dikutip VIVA Militer dari Ahval News.

" Kami bertekad untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk ini di tingkat politik, ekonomi, dan militer. Kami ingin semua orang menyadari bahwa Turki bukan lagi negara yang menguji ketegasan, kemampuan, dan keberaniannya," katanya.

Tindakan militer adalah opsi untuk menghadapi skenario paling buruk dari keterlibatan Turki dalam Perang Saudara Libya, dan konflik wilayah dengan Yunani di Laut Mediterania Timur. Meskipun di sisi lain, Erdogan sudah menyatakan kesediaan menyelesaikan sengkera wilayah dengan Yunani lewat jalur diplomasi

Baca juga: Perang Meletus, Tentara China dan India Baku Tembak di Pangong Tso

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya