Pilot Jet Tempur Yunani Bisa Jadi Sasaran Empuk Rudal Baru Turki

VIVA Militer: Sistem pertahanan udara S-400 Angkatan Bersenjata Federasi Rusia
Sumber :
  • The HIndu

VIVA – Sistem pertahanan udara S-400 Triumf buatan Rusia saat ini jadi salah satu andalan Angkatan Bersenjata Turki (TSK), seiring meningkatnya ketegangan konflik sengketa wilayah dengan Yunani. Perintah tembak langsung jet-jet tempur Yunani dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, bisa jadi serangan pertama senjata terbaru Turki.

Bukan Hanya Palestina, Ini 9 Negara yang Belum Diakui Keanggotannya oleh PBB

Menurut laporan BBC yang dikutip VIVA Militer, Turki resmi membeli sejumlah unit sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia pada akhir 2017. Pemerintah Turki disebut telah menggelontorkan dana sebsar 2 miliar US Dollar, atau setara dengan 29,5 triliun Rupiah, untuk mendatangkan sistem pertahanan udara yang diklaim tercanggih di dunia.

Sementara itu, dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Ahval News, sejak membeli senjata itu Turki sama sekali belum mengaktifkannya. Hingga saat ini, sistem pertahanan udara S-400 Triumf milik militer Turki masih belum digunakan.

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam wawancara dengan CNN Turk. Dalam keterangannya, Cavusoglu mengatakan akan menggunakan sistem S-400 dalam keadaan terdesak.

"S-400 belum aktif. Tentara kami tahu apa yang harus dilakukan dengan mengaktifkan S-400. Kami membeli sistem ini karena kami sangar membutuhkannya," ucap Cavusoglu.

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pernyataan Cavusoglu sepertinya saling terkait dengan perintah tembak langsung yang diinstruksikan Erdogan. Dalam berita VIVA Militer, Rabu 2 September 2020, Erdogan disebut telah memanggil seluruh pejabat tinggi militer Turki untuk memberikan perintah itu.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Die Welt itu, Erdogan secara khusus memberikan perintah kepada Panglima Angkatan Bersenjata Turki, Jenderal Yasar Guler. 

Pada awalnya, Erdogan memerintahkan untuk menembak seluruh kapal berbendera Yunani. Akan tetapi, para perwira tinggi militer Turki menolak, dan mengajukan opsi untuk menembak jatuh hanya pesawat-pesawat tempur Angkatan Udara Hellenic Yunani saja.

"Beberapa hari yang lalu, Presiden Erdogan memerintahkan para jenderalnya untuk menenggelamkan kapal Yunani tetapi berusaha untuk tidak menimbulkan korban jiwa," bunyi laporan Die Welt.

"Para jenderal menolak untuk melakukannya dan gagasan selanjutnya adalah menembak jatuh jet tempur Yunani. Di sana, sekali lagi, idenya adalah agar pilot turun dari pesawat dan menyelamatkan nyawanya," lanjut laporan Die Welt.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya