Kashmir Memanas, Perang India-Pakistan Kembali Meletus

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Pakistan (PAF) di Kashmir
Sumber :
  • Daily Times

VIVA – Konflik India-Pakistan dalam sengketa wilayah Jammu dan Kashmir kembali memanas. Pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) dan sejumlah personel Angkatan Bersenjata Pakistan (PAF) terlibat baku tembak di perbatasan Kashmir, Rabu 23 September 2020.

Heboh Kereta Melaju Tanpa Masinis Sejauh 70 KM, Berhenti karena Hal Ini

Menurut laporan Anadolu Agency yang dikutip VIVA Militer, bentrokan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pertempuran di Garis Kontrol Aktual (LAC) yang melibatkan personel militer India dan Pakistan. 

Dalam pertempuran tersebut, dua prajurit Angkatan Bersenjata Pakistan tewas. Menurut keterangan militer Pakistan, kedua korban tewas adalah Prajurit Noor ul Hassan (29) dan Prajurit Waseem Ali (25).

Pakistan Sindir Telak India soal Kashmir di KTT CICA

Selain itu, Angkatan Bersenjata Pakistan juga menyebut bahwa pasukan militer India melakukan ribuan kali pelanggaran gencatan senjata. Tercatat, pasukan India melakukan pelanggaran gencatan senjata sebanyak 2.333 kali sepanjang 2020.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS)

9 Mayat Lagi Ditemukan di Terowongan Kashmir yang Runtuh

"Selama baku tembak yang intens, Sepoy (Prajurit) Noor ul Hassan, 29, dan Sepoy Waseem Ali, 25, memeluk syahadat (kemartiran)," bunyi pernyataan Angkatan Bersenjata Pakistan.

"Ada 2.333 pelanggaran gencatan senjata (yang dilakukan) oleh pasukan India pada 2020," lanjut pernyataan Angkatan Bersenjata Pakistan.

Konflik India-Pakistan yang samas-sama memiliki senjata nuklir ini kian memanas, setelah India membatalkan ketentuan khusus negara bagian Jammu dan Kashmir pada Agustus 2019. Kashmir adalah wilayah mayoritas Muslim yang sebagian dikuasai oleh India dan sebagian milik Pakistan.

Sejak 1947, Perang India-Pakistan yang memperebutkan wilayah Kashmir sudah meletus sebanyak tiga kali. New Delhi dan Islamabad terlibat konflik horizontal pada 1948, 1965, dan 1971.

Baca juga: Pernyataan Nyinyir Erdogan Siratkan Fasisme Ala India di Kashmir

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya