Armenia Minta Bantu AS Hadapi Azerbaijan dan Turki, Ini Jawaban Trump

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Armenia
Sumber :
  • Vestnik Kavkaza

VIVA – Ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia dikabarkan kembali memuncak pada hari Minggu padi, 27 September 2020. Ribuan pasukan militer Armenia telah melakukan serangan balik besar-besaran yang mengarah kepada pasukan militer Azerbaijan yang tengah berjaga di perbatasan Nagorno-Karabakh. 

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan setelah pasukan militernya membombardir pasukan militer Azerbaijan menghubungi Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Stephen Biegun. Zohrab meminta kepada AS untuk membackup atau membantu negaranya menghadapi pasukan militer Azerbaijan yang mendapat dukungan penuh dari pasukan militer Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Dikutip VIVA Militer dari Sputnik News, dalam kesempatan berbeda, Presiden AS, Donald Trump memberikan jawaban atas permintaan dari Menlu Armenia itu.

29 Pati TNI Naik Pangkat Satu Tingkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Donald Trump tidak memberikan garansi akan menurunkan pasukan militernya ke Armenia untuk menghadapi pasukan Azerbaijan yang didukung oleh tentara Turki. Trump menyatakan, pihaknya akan mengkaji lebih dalam lagi untuk menyikapi perang dua negara di wilayah Nagorno-Karabakh itu.

"Kami melihatnya dengan sangat cermat. Kami memiliki banyak hubungan baik di bidang itu, kami akan melihat apakah kami dapat menghentikannya," kata Trump di Gedung Putih, Washington DC, Senin, 28 September 2020.

3 Jenderal Hantu Laut Pamit Tinggalkan Marinir, Salah Satunya Intelijen Kakap TNI

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan resmi menyikapi meningkatnya eskalasi di Nagorno-Karabakh. Menurut Departemen Luar Negeri AS, keterlibatan pihak luar mana pun sangat tidak membantu mengurangi ketegangan antara Armenia dan Azerbaijan. Mereka menilai keterlibatan negara luar di konflik dua negara itu hanya akan memperburuk ketegangan regional di wilayah itu.

"Pihak-pihak yang bertikai untuk bekerja sama dengan ketua bersama Grup Minsk yang didalamnya bukan hanya ada AS saja, tapi ada Prancis dan Rusia dengan tujuan untuk kembali mengarahkan dua negara bertikai itu kearah negosiasi substantif secepat mungkin," bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS.  

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Tegaskan Freeport Bukan Milik Amerika Lagi, tapi Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini PT. Freeport Indonesia sudah dalam kendali Indonesia, bukan lagi milik Amerika Serikat (AS). Karena menurut dia, Indones

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024