Perang Armenia-Azerbaijan Cabut Nyawa 920 Orang

VIVA Militer: Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh
Sumber :
  • The Times of Israel

VIVA – Situasi di Nagorno-Karabakh semakin mencekam. Konfrontasi bersenjata antara pasukan Armenia dan Azerbaijan kembali meletus sejak hampir dua pekan lalu. Ratusan unit kendaraan tempur kedua negara hancur, sementara sudah hampir 1000 orang tewas.

Deretan Fakta Perang Armenia dan Azerbaijan yang Sedang Memanas

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya dilporkan sebanyak tiga orang tentara separatis Armenia. Para prajurit ini mati di dalam unit tank T-72 buatan Uni Soviet, yang dikendarainya. Rudal yang diluncurkan jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Bersenjata Turki (TSK), meledakkan tank dan merenggut nyawa tiga tentara bayaran Armenia.

Konflik militer kedua negara jadi bukti eskalasi Armenia dan Azerbaijan yang makin memanas. Sebab di sisi politik, kedua negara saling tuding lewat kementerian pertahanannya.

2 Negara Tak Terduga Ini Sedang Memanas, Militer Saling Serang Senjata Mematikan

VIVA Militer: Tank Angkatan Bersenjata Armenia meledak ditembak jet tempur Turki

Kementrian Pertahanan Azerbaijan, mengklaim pasukan angkatan bersenjatanya berhasil membunuh 550 orang tentara Armenia. Akan tetapi di sisi lain, Kementerian Pertahanan Armenia mampu menghabisi nyawa 370 orang. Jika dijumlah, jumlah korban jiwa dari kedua belah pihak adalah 920 orang.

Indonesia Dukung Terbentuknya Pusat Ketenagakerjaan OKI

Sayangnya, data tersebut masih perkiraan. Karena, kementerian pertahanan kedua tentara belum memberikan data valid terkait jumlah korban jiwa dan unit kendaraan tempur yang hancur.

Perang Armenia-Azerbaijan menjadi sorotan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), langsung bergejolak. Belgia menginisiasi pertemuan untuk membahas konflik sengketa wilayah perbatasan Armenia-Azerbaijan, dan disepakati oleh Inggris, Prancis, Jerman, bersama Estonia.

Di sisi lain, menurut laporan Sputnik News, Rusia juga ikut mendesak Armenia dan Azerbaijan untuk segera melakukan perundingan. Seperti yang diketahui, Rusia merupakan negara yang mendukung Armenia dalam konflik ini.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Armenia

Akan tetapi, Rusia kembali harus saling berhadapan dengan Turki di front yang lain. Dengan tegas, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa pasukannya akan bertempur bersama armada tentara Azerbaijan. Tak menurunkan tentara organik, Turki dan Rusia memobilisasi tentara bayaran ke wilayah tersebut.
  
Baca juga: 3 Tentara Armenia Tewas dalam Tank Dihantam Rudal Turki

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya