Terlibat Perang Armenia-Azerbaijan, Turki Terancam Ditendang NATO

VIVA Militer: Konvoi kendaraan militer Turki di Azerbaijan
Sumber :
  • SouthFront

VIVA – Posisi Turki sebagai salah satu anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terancam, lantaran keterlibatannya dalam Perang Armenia-Azerbaijan. Di bawah komando Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki mengerahkan pasukan militernya dan disebut memobilisasi pula para tentara bayaran.

Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro

Menurut yang laporan ANF yang dikutip VIVA Militer, sebuah petisi yang digagas oleh organisasi kemanusiaan, We The People, muncul di Amerika Serikat (AS). Petisi itu mendesak Presiden AS, Donald Trump, agar menjawab dan mengambil tindakan terkait Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh.

Dalam petisi itu terdapat tujuh poin yang menyudutkan Turki. Keterlibatan Turki dalam Perang Armenia-Azerbaijan membuat negara itu disebut sebagai pendukung teroris. Petisi juga mendesak agar Turki dilarang menggunakan alat utama sistem persenjataan NATO, semisal drone pembom, bom nuklir, hingga penggunaan jet tempur F-35 Lightning II.

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Turki juga dinyatakan sebagai negara yang telah melakukan kejahatan perang terhadap Armenia. Dan yang paling membahayakan adalah, petisi itu mendesak agar Turki dikeluarkan dari keanggotaannya dalam NATO.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Turki (TSK)

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

Tujuh poin yang teradapat dalam petisi We The People adalah sebagai berikut:

1. Mengusir Turki dari NATO, dan menyatakannya sebagai pendukung terorisme.

2. Larang Turki menggunakan persenjataan milik NATO seperti UAV (Pesawat Tanpa Awak) pembom, bom nuklir, dan jet F-35.

3. Tutup Pangkalan Militer AS di Turki.

4. Menerapkan sanksi ekonomi terhadap Turki dan Azerbaijan.

5. Hentikan bantuan militer ke Turki dan Azerbaijan, dan mendukung bantuan untuk Armenia.

6. Mendukung kemerdekaan Artsakh/Nagorno-Karabakh.

7. Hentikan Turki dan Azerbaijan melakukan kejahatan perang terhadap Armenia.

Munculnya petisi ini adalah respons terhadap tuduhan yang dialamatkan kepada Turki, terkait mobilisasi tentara bayaran ke Azerbaijan. Turki diyakini telah memindahkan tentara bayarannya dari Suriah dan Libya ke Azerbaijan.

Tentara-tentara bayaran Turki kabarnya berisi mantan anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Negara Islam Irak dan Syam (ISIL), dan Daesh. Selain itu, Turki juga mengambil tentara bayaran dari perusahaan keamanan swasta SADAT International Defense Consultancy Inc, di bawah pimpinan Jenderal Adnan Tanriverdi.

Baca juga: Campur Tangan Israel dalam Perang Armenia-Azerbaijan Terbongkar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya