Koalisi Turki-Azerbaijan Bakal Terus Perang Sampai Armenia Angkat Kaki

VIVA Militer: Recep Tayyip Erdogan di depan pasukan Angkatan Bersenjata Turki
Sumber :
  • Islamtimes.org

VIVA – Sejak Perang Armenia-Azerbaijan kembali meletus pada 27 September 2020, Angkatan Bersenjata Azerbaijan yang mendapat dukungan dari Turki diklaim telah berhasil memukul mundur pasukan Armenia. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengaku puas dengan pencapaian pasukan Azerbaijan, yang mampu merebut sejumlah titik di Nagorno-Karabakh.

Potret Hangat Presiden Turki Erdogan dan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Saat Bertemu di Istanbul

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, Erdogan terkejut dengan hasil pertempuran yang sudah pecah selama hampir sepekan. Kemenangan pasukan Azerbaijan dinilai Erdogan masih belum sempurna, dan harus terus dilanjutkan. 

Sebab, masih banyak wilayah Nagorno-Karabakh yang masih diduduki pasukan Armenia. Oleh sebab itu, Erdogan secara tegas menyatakan bahwa Turki akan terus mendukung Azerbaijan hingga tentara Armenia angkat kaki dari wilayah Nagorno-Karabakh.

Erdogan: Selama Masih Hidup, Saya Akan Terus Bela Perjuangan Palestina

"Azerbaijan telah membebaskan wilayah yang luas. Saya berharap negara itu akan terus berjuang sampai semua tanahnya di Karabakh dibebaskan," ucap Erdogan dikutip VIVA Militer dari Sputnik News.

VIVA Militer: Latihan perang gabungan militer Azerbaijan dan Turki

Turki Menolak Pertemuan Trilateral Antara Armenia, AS dan UE Karena Ketidakhadiran Azerbaijan

Langkah Turki di bawah komando Erdogan sangat memperhatikan kemungkinan campur tangan Rusia, sebagai sekutu terbesar Armenia. Oleh sebab itu, Erdogan mengirim Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, untuk bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Pertemuan Cavusoglu dan Lavrov tak lain adalah untuk membahas penyelesaikan konflik Armenia dan Azerbaijan. Dalam pernyataannya, Cavusoglu menyampaikan kepada Lavrov bahwa Turki ingin menyelesaikan permasalahan secara damai. 

Cavusoglu juga mengingatkan, bahwa tindakan pendudukan Nagorno-Karabakh oleh pasukan Armenia adalah sebuah pelanggaran hukum internasional. Pasalnya, wilayah tersebut diakui hukum internasional sebagai wilayah kedaulatan Azerbaijan secara penuh.

"Kami ingin masalah ini diselesaikan secara damai dan dalam kerangka keutuhan wilayah Azerbaijan. Azerbaijan memiliki kekuatan yang diperlukan untuk merebut tanahnya kembali. Armenia harus menarik diri dari wilayah pendudukan ini untuk gencatan senjata," kata Cavusoglu dikutip VIVA Militer dari Hurriyet Daily News.

Baca juga: Erdogan Puas Saksikan Kehancurkan Pasukan Armenia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya