Jenderal Perang TNI Lihat Kepala Anak Buahnya Bolong Ditembus Peluru

VIVA Militer: Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan
Sumber :
  • Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

VIVA – Siapa tak kenal dengan sosok Jenderal Luhut Binsar Panjaitan. Hampir 30 tahun mengabdikan diri sebagai anggota pasukan elite Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), pria berdarah Batak ini punya banyak pengalaman saat mempertaruhkan nyawanya dalam perang.

Syarat Iran Tak Jadi Serang Israel, Kisah Penyamaran Intel Kopassus hingga Sopir Bus Positif Narkoba

Lahir di desa kecil, Huta Namora, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947, Luhut dikenal sebagai seorang yang cerdas lagi tegas. Kecerdasan Luhut sudah terlihat saat mendapatkan gelar Adhi Makayasa, setelah menjadi lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) 1970.

Tak hanya cerdas secara intelejensi, Luhut juga jadi perwira tempur jempolan. Menurut rangkuman VIVA Militer dari berbagai sumber, saat berpangkat Letnan Satu TNI, Luhut ikut serta dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975. Yang paling diingat adalah saat ia menjadi Komandan Kompi (Danki) Detasemen Tempur (Denpur) A, Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), memasuki wilayah udara Dili melalui penerjunan.

Kisah Unik Penyamaran Intel Anggota Kopassus Jadi Penjual Durian

Sebagai seorang anggota Kopassandha atau yang kini bernama Kopassus TNI Angkatan Darat, Luhut mendapatkan penghargaan sebagai perwira terbaik dalam Operasi Seroja, Satya Lencana Seroja. Setelah itu pada 1981, Luhut yang sudah berpangkat Mayor TNI, terpilih menjadi Komandan Detasemen Khusus 81 Penanggulangan Teror Kopassus, (Sat-81/Gultor). 

"Saya mungkin dengan pengalaman saya sebagai tentara di Kopassus, saya sangat sering dengan team work. Itu terbawa dalam hidup saya. 
Dengan segala macam latar belakang saya tentara, saya kan sudah mengalami terjun di Dili, tahun 1975. Saya kan punya anak buah, punya komandan, yang malam-malam begini kami masih berbincang-bincang besok pagi dia sudah kena tembak kepalanya," ujar Luhut.

Ikhlas Pangkal Sukses: Catatan Kecil tentang Prabowo Subianto

Setelah menghabiskan banyak waktunya dalam pertempuran, Luhut juga pernah bertugas di sistem pertahanan teritorial. Pada 1995, Luhut dipercaya menjadi Komandan Komando Resor Militer 081/Dhirotsaha Jaya hingga Wakil Komandan Pusat Persenjataan Infanteri TNI Angkatan Darat (Wadanpussenif). 

Setahun tahun berselang, Luhut diangkat menjadi Komandan Pussenif TNI, dan sebelum pensiun ia juga pernah menjadi Komandan Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI Angkatan Darat periode 1997 hingga 1998.

Aksi Bus Kopassus adang Bus Pandawa 87 yang nekat lawan arah

Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

Aksi ugal-ugalan bus Pandawa 87 di jalan raya hingga nekat melawan arah mendapat batunya saat berpapasan dengan bus Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Aksi lawan arah bus

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024