2 Tentara Sekarat, Pangkalan Militer Amerika Dihantam 6 Roket

VIVA Militer: Pangkalan militer Amerika Serikat di Irak terkena serangan roket
Sumber :
  • New York Times

VIVA – Enam buah roket menghantam Pangkalan Udara Balad yang dikuasai Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) di Balad, 64 kilometer sebelah utara ibukota Baghdad, Minggu 18 April 2021.

Jiper, Komandan Armada Perang Amerika Anggap China Lebih Ganas dari Nazi

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Arab News, Komandan Pangkalan Udara Balad, Mayor Jenderal Diaa Mohsen, membenarkan kabar serangan roket ke pangkalan militer tersebut. 

Diungkap Mohsen, dua roket meledak di dalam pangkalan dan membuat dua orang tentara Angkatan Bersenjata Irak. Salah satu prajurit diungkap Mohsen berada dalam kondisi kritis. Selain melukai dua prajurit, serangan roket itu juga menyebabkan kebakaran hebat dan merusak sebuah gedung.

5 Serangan Mengerikan ISIS-K, Terbaru Serang Konser di Mokow Rusia

Lebih lanjut Mohsen menyebut, serangan enam roket ke Pangkalan Udara Balad terjadi hanya empat hari setelah serangan pesawat tanpa awak (drone) di Bandara Erbil.

Photo :
  • Mehr News Agency
Irak Tunda Gaji Pegawai Negeri, Masyarakat Frustasi Kesulitan Beli Bahan Pokok

Tepatnya Rabu 14 April 2021, sebuah drone yang bermuatan bahan peledak menyerang pasukan koalisi yang dipimpin militer Amerika Serikat di Bandara Erbil, Erbil, wilayah Otonomi Kurdistan, Irak bagian utara.

Hingga berita ini diturunkan, pihak militer Amerika Serikat dan Irak belum memberikan pernyataan seputar dugaan pelaku serangan. Belum ada juga pihak yang mengakui bertanggung jawan atas serangan ini.

Namun demikian, para perwira tinggi militer Amerika Serikat beberapa waktu lalu meyakini bahwa sejumlah serangan yang diarahkan ke pangkalan militernya adalah perbuatan salah satu faksi milisi di Irak. 

Faksi milisi ini dituding berafiliasi dengan Iran yang memang menjadi masih menaruh dendam kepada militer Amerika Serikat. Kemarahan Iran terhadap militer Amerika Serikat memuncak usai pembunuhan Panglima Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Qassem Soleimani, Januari 2020 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya