Jenderal Shoygu Tarik Ribuan Pasukan Rusia dari Perbatasan, Ada Apa?

VIVA Militer: Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoygu
Sumber :
  • rt.com

VIVA – Kabar mengejutkan datang dari Angkatan Bersenjata Federasi Rusia. Setelah hampir satu bulan dikerahkan ke perbatasan Ukraina, ribuan pasukan militer Rusia pulang kandang. Penarikan pasukan dilakukan sesuai instruksi Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu.

Rusia Telah Menangkap Pemodal Teroris Serangan Moskow, Ternyata Dikirim Melalui Ukraina

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Newsweek, Shoygu memastikan akan menarik sejumlah pasukannya mulai Jumat 23 April 2021. Para tentara Rusia akan kembali bertugas bersama kesatuandan pangkalan militernya masing-masing.

Akan tetapi, Shoygu tidak memberikan keterangan terkait armada perang militer Rusia yang bersiaga di Selat Kerch, Laut Hitam. Seperti yang diketahui, sejumlah kapal perang Angkatan Laut Rusia (VMF) masih berada di wilayah perairan tersebut untuk menjalankan misi blokade.

Meski Negaranya Tengah Dilanda Aksi Terorisme, Rusia Tetap Kirim 29 Ton Bantuan ke Gaza

Tak hanya itu, jenderal bintang empat Angkatan Darat Rusia ini juga mengungkap keputusannya untuk mengerahkan pasukannya dalam jumlah masif, ke perbatasan Ukraina. 

Photo :
  • Sputnik News
Marah Anggotanya Disiksa, ISIS Rilis Video Ancam Bunuh Presiden Putin: Berhenti Siksa Anggota Kami!

Keputusan Shoygu memerintahkan ratusan ribu tentara Rusia beserta alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk bergerak ke perbatasan, usai melihat latihan tempur Ukraina bersama negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), melakukan latihan militer besar-besaran.

Shoygu juga membenarkan bahwa latihan tempur yang digelar di perbatasam Rusia-Ukraina adalah untuk menghadapi ancaman dari musuh-musuhnya, yang anti-Rusia.

"Setiap tahun di Eropa, aliansi melakukan hingga 40 pelatihan operasional (militer) utama dengan fokus (untuk menghadapi) anti-Rusia. Pada musim semi tahun ini, angkatan bersenjata gabungan NATO memulai latihan paling ambisius dalam 30 tahun terakhir," ujar Shoigu.

Sekitar 110 ribu pasukan militer Rusia yang ditempatkan di wilayah perbatasan, sangat mengguncang negara-negara Barat. Tak terkecuali, Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Kedua negara pentolan NATO itu sangat khawatir perang Rusia-Ukraina meletus, dan kerap melancarkan kecaman terhadap aksi militer Rusia.

Photo :
  • rt.com

Namun demikian, Shoygu sama sekali tak mempermasalahkan pandangan kedua seterunya itu. Bagi Shoygu, seluruh prajurit militer Rusia sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya, dan terbukti siap menghadapi kemungkinan buruk perang, 

"Saya menganggap tujuan dari pemeriksaan kesiapan sudah terpenuhi. Pasukan telah menunjukkan kemampuan mereka untuk mempertahankan negara. Dan, saya memutuskan untuk menyelesaikan latihan di distrik selatan dan barat," kata Shoygu.

Meskipun menarin banyak pasukannya dari perbatasan Ukraina, namun beberapa diantaranya masih akan siaga di wilayah tersebut. Shoygu juga tetap menempatkan sejumlah kendaraan lapis baja dan artileri berat di perbatasan. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan belum ada data pasti berapa jumlah pasukan yang masih berada di perbatasan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya