Amerika Jual Senjata ke Israel, Erdogan: Biden Tanganmu Penuh Darah!

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Celebrity Net Worth

VIVA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, yang menerima kesepakatan penjualan senjata ke Israel. Padahal di sisi lain, pengganti Donald Trump itu tahu persis bahwa konflik Israel-Palestina sudah memakan ratusan korban jiwa.

Mantan Komandan IDF Sebut Netanyahu Bikin Israel Semakin Terpuruk

VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Amerika menyepakati penjualan senjata bom Joint Direct Attack Munition atau Amunisi Serangan Langsung Gabungan (JDAM), kepada Israel.

Tak tanggung, kesepakatan penjualan senjata berpemandu presisi itu mencapai nilai US$735 juta, atau senilai dengan Rp10,5 triliun. 

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Keputusan Biden itu memancing reaksi keras Erdogan. Meskipun Turki adalah salah satu sekutu Amerika dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Erdogan sama sekali tak segan melemparkan kritik keras terhadap orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

VIVA Militer: Benjamin Netanyahu (kiri) dan Joe Biden (kanan)

Photo :
  • Foreign Policy
Artis hingga Komedian Inggris Minta Pemerintahnya Setop Ekspor Senjata ke Israel

"Hari ini kami melihat tanda tangan Biden pada penjualan senjata ke Israel," ucap Erdogan dikutip VIVA Militer dari Middle East Eye.

Erdogan dengan keras mengingatkan Biden atas sikap Amerika dalam Perang Armenia-Azerbaijan, yang terjadi pada akhir 2020 lalu. Masih segar dalam ingatan mantan Walikota Istanbul itu bagaimana sikap Biden yang cenderung mendukung Armenia.

Kali ini, lagi-lagi Biden membuat Erdogan geram. Erdogan bahkan menyebut bahwa Presiden ke-46 Amerika itu telah menulis catatan sejarah dengan darah warga sipil Palestina.

"Tuan Biden, Anda telah memihak orang-orang Armenia dalam apa yang disebut Genosida Armenia. Sekarang, sayangnya Anda menulis sejarah dengan darah di tangan Anda dalam insiden ini yang menyebabkan serangan di luar proporsi yang serius di Gaza," kata Erdogan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya