- Sputnik News
VIVA – Meski sudah menyepakati perjanjian gencatan senjata dengan kelompok Hamas Palestina, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ternyata masih punya kekhawatiran. Oleh karena itu, militer Israel tengah menyusun rencana menyerang pejuang Palestina lebih dulu.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari media Israel, Haaretz, sejumlah pimpinan politik Negeri Zionis termasuk Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, memuji langkah gencatan senjata yang diambil.
Akan tetapi, sejumlah perwira militer Israel justru memiliki ketakutan yang sangat besar. Para perwira IDF resah kalau-kalau pasukan Hamas Palestina kembali melancarkan serangan roket masif .
Banyak pihak yang menilai kekhawatiran para pejabat militer Israel terlalu berlebihan. Sebab beberapa hari pasca gencatan senjata, militer Israel juga yang merilis data yang menjelaskan bahwa serangan ribuan roket Hamas tak seluruhnya berhasil.
VIVA Militer: Pasukan Hamas Palestina
- bbc.com
VIVA Militer mengutip data dari The Times of Israel sebelumnya melaporkan, ada lebih dari 600 roket Hamas Palestina yang gagal meledak dan gagal mencapai sasaran. Sementara itu, militer Israel juga meyakini Hamas masih memiliki ribuan rudal tersisa.
Di sisi lain, militer Israel juga memperhitungkan campur tangan Iran sebagai negara pendukung utama perlawanan Hamas Palestina.
Badan Intelijen Israel (Mossad) sebelumnya juga memastikan sudah mengetahui keterlibatan Iran, dalam konflik yang terjadi lebih dari sepekan lalu. Seorang pejabat tinggi faksi Jihad Islam Palestina (JIC) juga membenarkan ada dukungan keuangan dan suplai senjata yang diberikan Negeri Mullah.
