Gawat, Rusia Temukan Tanda Dunia Mau Dikacaukan Pakai Senjata Biologis

VIVA Militer: Pertemuan pejabat militer Rusia dengan peserta Konferensi Moskow
Sumber :
  • Kremlin

VIVA – Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Platonovich Patrushev baru saja melontarkan pernyataan yang cukup membuat geger dunia dalam Konferensi Moskow IX.

Daftar Negara Sekutu Iran yang Siap Bantu Jika Perang Terjadi, Ada China hingga Rusia

Pernyataan Nikolai Platonovich Patrushev tak main-main, dia menyebut bahwa saat ini telah ada tanda-tanda patogen alias mikroorganisme parasit berbahaya dicoba digunakan untuk mengacaukan keamanan dunia.

Menurut Nikolai Platonovich Patrushev tujuan utama pihak yang mencoba menggunakan patogen berbahaya itu adalah mencari keuntungan politik dan militer. Dan kondisi ini jauh lebih berbahaya dari perkiraan, sebab percobaan ini merupakan proses kebangkitan dari senjata biologis yang membahayakan umat manusia di bumi.

Kena Veto Amerika Serikat, Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Usai Ajukan Resolusi

"Ada tanda-tanda jelas bahwa mereka mencoba menggunakan patogen berbahaya untuk tujuan politik-militer. Faktanya, kami menyaksikan proses kebangkitan senjata biologis," kata Nikolai Platonovich Patrushev dilansir VIVA Militer, Kamis 24 Juni 2021 dari siaran Zvezda TV.

Photo :
Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Mantan Direktur Dinas Keamanan Federal Rusia (penerus KGB) mengimbau seluruh masyarakat dunia untuk mewaspadai tanda-tanda ancaman bahaya penggunaan patogen itu. Salah satu caranya ialah dengan mengawasi tempat kemunculan wabah penyakit berbahaya dengan lokasi laboratorium biologi asing yang ada di negara masing-masing.

"Aktivitas mereka sangat diklasifikasikan dan menyebabkan hilangnya kedaulatan di bidang keamanan hayati oleh negara-negara yang wilayahnya fasilitas ini berada," ujar peraih penghargaan tertinggi Pahlawan Federasi Rusia itu.

Sekedar diketahui, Konferensi Moskow IX digelar Kementerian Pertahanan Rusia dengan mengusung isu utama Keamanan Internasional. Dalam kegiatan yang berlangsung dari 22 hingga 24 Juni 2021 itu masalah penting dan mendesak untuk dibahas bersama ialah di bidang kebijakan militer internasional.

Baca: Ternyata Ada Komandan Grup 2 Kopassus Baru Melesat Jadi Letjen TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya