Gemparkan Olimpiade, Sniper Militer Iran Pulang Pakai Seragam Dokter

VIVA Militer: IRGC
Sumber :
  • \

VIVA – Ada kejadian tak lazim ketika salah satu penembak jitu alias sniper militer Republik Islam Iran kembali ke tanah airnya usai mencetak sejarah di Olimpiade 2020, Tokyo, Jepang.

Hizbullah Hujani Israel Puluhan Roket usai 7 Paramedis Lebanon Tewas

Jadi, penembak jitu dari Garda Revolusi Islam atau Islamic Revolutionary Guards Corps (IRGC) bernama Javad Foroughi tiba di Teheran, dengan mengenakan pakaian yang tak selazimnya seorang atlet atau juga tentara.

Dalam siaran langsung televisi Iran yang menyiarkan kedatangan Javad dilansir VIVA Militer, Senin 2 Agustus 2021, terlihat peraih medali emas Olimpade 2020 itu memakai seragam ala seorang dokter, berwarna putih ketika tiba di Imam Khomeini Airport.

Tega, Tentara Israel Suruh Keluarga Palestina Tinggalkan Ibunya yang Berusia 94 Tahun

Sembari menebar senyum bahagia kepada orang-orang yang menyambut kedatangannya, Javad mengalungkan medali yang baru direbutnya dari cabang olahraga menembak. Terlihat Javad dikawal ketat pasukan IRGC berbaju preman.

Entahlah, apa tujuan dari pemakaian seragam dokter itu. Apakah demi keamanan diri atau hanya sebagai ungkapan suka cita saja.

Pabrik Rakit Drone Ukraina Hancur Dibom Pasukan Rusia

VIVA Militer: Javad Foroughi

Photo :

Perlu diketahui, nama Javad mendadak jadi sorotan dunia setelah untuk pertama kalinya di penampilan perdananya di Olimpiade, dia berhasil menjuarai kategori pistol udara.

"Debut emas. Medali juara pertama. Javad Foroughi memenangkan emas di final pistol udara pria, memecahkan Rekor Olimpiade pada penampilan Olimpiade pertamanya. Sudah selesai dilakukan dengan baik!," tertulis dalam siaran resmi Olimpiade Tokyo 2020.

Dan hebatnya, sampai saat ini Iran baru mendapatkan satu medali di ajang empat tahun tersebut, cuma medali emas yang diraih Javad saja.

Yang menarik dari kejayaan Javad di Jepang ialah, medali emas yang direbutnya ternyata menciptakan kegemparan baru di dunia. Penyebabnya, dia dituduh sebagai teroris sehingga tak layak ikut Olimpiade apalagi mendapatkan medali emas.

VIVA Militer: Javad Foroughi

Photo :

Tuduhan itu dilayangkan United for Navid, tapi cuma menuduh saja. UFN juga sempat melayangkan keberatan kepada International Komite Olimpiade (IOC).

UFN mengaitkan prestasi yang telah diraih Javad itu dengan eksekusi yang dilakukan Iran terhadap pegulat Yunani-Romawi, Navid Afkari. Pegulat itu dieksekusi karena dinyatakan bersalah membunuh seorang penjaga keamanan selama protes Iran 2018.

Untuk diketahui, cap sebagai teroris kepada IRGC pertama kali dinyatakan Departemen Keuangan Amerika Serikat. Sebab IRGC dituduh sebagai pendukung organisasi teroris seperti Hizbullah, Hamas, PIJ, PFLP-GC dan Taliban.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya