Militer Israel Ngamuk Terobos Lebanon, TNI Waspadalah

VIVA Militer: Israel Defense Force (IDF)
Sumber :
  • IDF

VIVA – Israel ternyata sangat marah atas serangan roket milisi bersenjata yang ditembakkan dari wilayah Lebanon ke daerah Dataran Tinggi Golan.

Meski telah dua hari berlalu, Israel masih terus mengamuk dan terus memburu pelaku. Kekuatan militer dikerahkan menggempur lokasi-lokasi yang diduga sebagai tempat tiga roket ditembakkan.

Berdasarkan informasi terbaru yang didapatkan VIVA Militer dari militer negeri Yahudi itu, Jumat 6 Agustus 2021, Israel Defense Force (IDF) dipastikan belum akan menghentikan serangan ke Lebanon.

Bahkan, kini tak hanya pasukan artileri darat yang bergerak membombardir posisi milisi, tapi juga pesawat-pesawat tempur. Siang malam IDF mengerahkan pesawat-pesawat tempur untuk melepaskan rudal-rudal ke Lebanon.

Kini Israel tak lagi peduli dengan siapa yang menjadi korban atas serangan balasan ke Lebanon. Sebab bagi Israel, Lebanon bertanggungjawab atas serangan tiga roket.

VIVA Militer: Israel Defense Force (IDF)

Photo :
  • IDF

"Serangan IDF akan terus berlanjut dan bahkan meningkat dalam menghadapi upaya teroris terhadap negara Israel dan warganya.  Negara Lebanon bertanggung jawab atas apa yang terjadi di wilayahnya. IDF memperingatkan upaya berkelanjutan untuk menyakiti warga Israel dan kedaulatan mereka," tulis IDF dalam siaran resminya.

Sementara itu, militer Lebanon memprotes serangan membabi buta yang dilancarkan IDF, apalagi pasukan tempur dan pesawat militer Israel telah memasuki wilayah kedaulatan Lebanon.

Rusia Mengirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

"Pada tanggal 5 Agustus 2021, pukul 09:45, sebuah pesawat Israel melanggar wilayah udara Lebanon dari laut, sebelah barat kota Khaldeh, dan melakukan penerbangan melingkar di atas wilayah Beirut dan sekitarnya, Baabda dan Aley, lalu meninggalkan wilayah udara pada 15:15 dari atas laut, sebelah barat Damour," tulis militer Lebanon dilansir VIVA Militer dari siaran resminya.

VIVA Militer: Militer Lebanon dan UNIFIL

Photo :
Pelapor PBB Ungkap Serangkaian Kejahatan Perang di Gaza yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Menurut militer Lebanon, aksi angkat senjata militer Israel di Lebanon mengancam keselamatan sipil dan sangat rentan terjadi konfrontasi dengan Lebanon. Karena itulah Lebanon memutuskan meminta PBB untuk terlibat menghentikan aksi militer Israel.

"Israel harus menarik diri dari Perkebunan Sheba yang diduduki, Perbukitan Kefr Shuba dan kota Al-Gacer. Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon," tulis militer Lebanon.

Tega, Tentara Israel Suruh Keluarga Palestina Tinggalkan Ibunya yang Berusia 94 Tahun

Terkait situasi keamanan yang semakin meningkat di Lebanon, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) diharapkan berhati-hati. Perlu diketahui, saat ini ada ribuan prajurit TNI yang menjalankan tugas dalam operasi perdamaian di Lebanon. Prajurit TNI ini ditugaskan dalam Kontingen Garuda XXIII-O/UNIFIL. Namun, belum ada laporan resmi dari TNI terkait kondisi prajurit TNI di Lebanon di tengah ketegangan yang memuncak.

VIVA Militer: United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL)

Photo :
  • UNIFIL

Sejauh ini di tengah situasi yang terus memanas, informasi yang didapatkan VIVA Militer dari, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), UNIFIL telah melakukan pertemuan tripartit dengan Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF) dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di posisi PBB di Ras Al Naqoura.

UNIFIL dipimpin Kepala Misi dan Komandan Pasukan Mayor Jenderal Stefano Del Col mengatakan, pertemuan itu terfokus pada situasi di sepanjang Garis Biru, pelanggaran udara dan darat, serta isu-isu lain dalam lingkup mandat UNIFIL di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 (2006) dan resolusi terkait lainnya. Namun, kepala UNIFIL secara khusus menyerukan para pihak "untuk bertindak dengan urgensi" untuk mengurangi ketegangan dan mencegah pelanggaran penghentian permusuhan.

"Dalam periode volatilitas regional ini, lebih dari sebelumnya, peran penghubung dan koordinasi UNIFIL harus dihormati oleh semua pihak," kata Mayor Jenderal Stefano Del Col.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya