Perang Dahsyat 24 Jam, 406 Mayat Taliban Bergelimpangan di Jalanan

VIVA Militer: ANDSF di hadapan mayat usai pertempuran.
Sumber :
  • Kemhan Afghanistan

VIVA – Perang dahsyat baru saja pecah di Afghanistan. Pertempuran terjadi selama 24 jam, serempak di 17 provinsi. Korban jiwa sangat banyak.

Berdasarkan siaran resmi Kementerian Pertahanan Afghanistan dilansir VIVA Militer, Jumat 6 Agustus 2021, dalam pertempuran itu, pasukan militer Angkatan Bersenjata Afghanistan (ANDSF) berhasil menewaskan 406 pasukan teroris Taliban. Tak cuma itu, lebih dari 200 pasukan Taliban terluka parah.

"Selama 24 jam terakhir, 406 Taliban teroris tewas dan 209 lainnya terluka sebagai akibat dari ANDSF operasi di Provinsi Nangarhar, Laghman, Ghazni, Paktia, Khost, Kandahar, Zabul, Herat, Jowzjan, Balkh, Samangan, Faryab, Sar-e Pol, Helmand, Takhar, Baghlan dan Kapisa," tertulis dalam siaran resmi Kemhan Afghanistan.

Pertempuran pecah di jalan-jalan kota, pasukan ANDSF yang didukung pasukan dari Public Uprising Forces (AAF) melancarkan serangan dari berbagai arah. Taliban tak tinggal diam, mereka terus melakukan perlawanan meskipun posisi kian terdesak.

VIVA Militer: ANDSF saat pertempuran.

Photo :
  • Kemhan Afghanistan

Di beberapa tempat seperti di Distrik Zherai, Provinsi Kandahar, operasi penumpasan teroris Taliban dilancarkan tak cuma melalui darat. Tapi juga serangan udara. Akibat pertempuran itu, mayat-mayat pasukan Taliban bergelimpangan di jalanan dan di dalam bangunan persembunyian.

Perlu diketahui, situasi di Afghanistan saat ini sedang membara. Penyebabnya Taliban berusaha merebut kekuasaan dengan cara angkat senjata. Beberapa kota berhasil mereka serang dan kuasai, sampai akhirnya Angkatan Bersenjata Nasional Afghanistan melakukan operasi penumpasan besar-besaran di semua wilayah.

Taliban mulai bertingkah dan ingin berkuasa setelah terjadi penarikan pasukan asing besar-besaran dari Afghanistan, terutama pasukan dari militer Amerika Serikat alias US Army.

Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Deegasi Korea Utara, dipimpin oleh menteri kabinet untuk perdagangan internasional, melakukan kunjungan ke Iran. Kehadiran ini memicu spekulasi hubungan kedua negara ini

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024