Perang Dahsyat Pecah, Ratusan Taliban Tewas Dibunuh Singa Negeri Islam

VIVA Militer: Pertempuran NRF
Sumber :
  • NRF

VIVA – Akhirnya perang dahsyat pecah juga antara pasukan Taliban dengan Pasukan Perlawanan Aliansi Utara (NRF).

Demi Warga, Perwira Pasukan Naga Hitam TNI Berjibaku Lawan Ular Raksasa di Semak Perbatasan Negara

Menurut informasi yang didapatkan  VIVA Militer, Jumat 3 September 2021, bentrok senjata pecah di beberapa titik menuju Lembah Panjshir, Republik Islam Afghanistan, yaitu di Shotul, Al-Birani, Gulbahar, Jabal-Siraj dan Khaawak.

Pertempuran kali ini lebih mengerikan, sebab pasukan Taliban terlibat saling serang menggunakan persenjataan berat. Mulai dari artileri darat, tank dan roket-roket.

Mayjen TNI Anton Resmi Jabat Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Gantikan Mayjen Haryanto

Walau dalam kondisi terkepung dalam gelap setelah Taliban memutuskan aliran listrik ke Lembah Panjshir. Tapi pasukan NRF memberikan perlawanan sengit.

Sampai saat ini belum diketahui pasti jumlah korban tewas dan luka dalam pertempuran di malam buta itu.

Kim Soo Hyun Jalani Pelatihan Tentara Cadangan Jelang Episode Terakhir Queen of Tears

Sejauh ini NRF mengklaim meraih kemenangan besar dalam pertempuran itu, dan menyebutkan berhasil membunuh ratusan pasukan Taliban.

"Malam ini adalah malam yang sangat penting bagi Panjshir dan perlawanan nyata negara, Taliban akan membawa mimpi menangkap dan menduduki Panjshir ke kuburan bersama mereka!!," kata Menteri Pertahanan Afghanistan (Rezim Ashraf Ghani) Jenderal Bismillah Mohammadi.

Taliban mengerahkan pasukan dan persenjataan berat ke lembah para singa Pansjhir setelah terjadi kegagalan dalam negosiasi yang dilangsungkan beberapa hari lalu. Aliansi Utara menolak ultimatum Taliban dan memutuskan untuk melawan hingga tetes darah terakhir.

Pasukan Perlawanan terbentuk setelah tergabungnya beberapa kelompok. Seperti pasukan militer Afghanistan alias Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF) yang menyingkir dari Ibukota Kabul ketika kota bersejarah itu digempur pasukan Taliban.

Lalu dari pasukan detasemen tempur yang dikomandani Yar Muhammad Dostum, putra dari jenderal perang Afghanistan Abdul Rashid Dostum. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya