Perang Intelijen, Rencana Teror Mata-mata Militer Rusia Gagal Total

VIVA Militer: Badan Intelijen Ukraina (SBU) tangkap mata-mata militer Rusia
Sumber :
  • metro.us

VIVA – Dinas Keamanan Ukraina (SBU) berhasil menggagalkan aksi mata-mata militer Rusia, yang merencanakan serangan dan sabotase di Pelabuhan Odessa, Senin 10 Januari 2022.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Metro, dinas intelijen Ukraina berhasil menangkap mata-mata militer Rusia saat akan merekrut anggota. Perekrutan itu disebut merupakan bagian dari misi yang dijalankan spionase Rusia.

SBU memastikan bahwa mata-mata militer Rusia itu ditugaskan untuk masuk ke wilayah Ukraina, dan melakukan aksi sabotase dan terorisme. Tujuannya adalah untuk menciptakan kekacauan situasi politik, khususnya di wilayah Odessa.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Pelabuhan Odessa menjadi target serangan mata-mata Rusia dikarenakan fasilitas itu merupakan yang terbesar di Ukraina. Selain itu, letak Pelabuhan Odessa juga berada di titik strategis di wilayah Laut Hitam.

"Tugas utamanya adalah mengguncang situasi politik di wilayah Odessa melalui sabotase dan aksi terorisme. Agen (Rusia) itu ditahan saat mencoba merekrut seseorang untuk melakukan serangan," bunyi pernyataan Dinas Keamanan Ukraina.

Rusia Makin Gencar Menyerang, AS Janji Secepatnya Akan Kirim Senjata ke Ukraina

Hingga informasi ini secara masif terpublikasi, pemerintah Rusia masih belum memberikan tanggapan. Pihak Ukraina meyakini bahwa Rusia akan membantah pengiriman agen spionase ke Odessa. 

Seperti yang diketahui, hubungan Rusia-Ukraina kembali memanas setidaknya dalam dua bulan terakhir. VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, dua orang tentara Ukraina tewas dalam sebuah serangan di dekat perbatasan Rusia.

Kematian dua personel militer Ukraina diakibatkan munculnya serangan dahsyat kelompok pemberontak pro-Rusia, dengan menggunakan sejumlah senjata. Mulai dari peluncur granat hingga senapan mesin.

Di sisi lain, Rusia kerap membantah tudingan sejumlah negara barat seperti Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), bahwa pihaknya merencanakan invasi ke Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya