Jenderal Perang Ukraina: Kami Siap Mencabik-cabik Orang Rusia!

VIVA Militer: Pergerakan armada tank militer Ukraina ke perbatasan Rusia
Sumber :
  • moderndiplomacy.eu

VIVA – Perang Rusia-Ukraina diprediksi bakal pecah bulan depan. Hal itu dinyatakan oleh perwira tinggi militer Ukraina, Letnan Jenderal Alexander Pavlyuk, yang memperkirakan serangan pasukan Beruang Merah akan datang pada 20 Februari 2022 mendatang.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 26 Januari 2022, di mana Pavlyuk menjelaskan prediksinya. Pavlyuk meyakini bahwa militer Rusia akan memulai invasinya ke Ukraina pada tanggal tersebut.

Alasannya ada dua. Yang pertama tanggal 20 Februari 2022 merupakan hari akhir atau penutupan Olimpiade Musim Dingin 2022, yang akan berlangsung di Beijing, China. 

Kerjasamanya dengan Iran dan Rusia Disebut Sumber Kejahatan oleh AS, China Murka

Pavlyuk mengira Presiden Rusia, Vladimir Putin, takkan mau memberi perintah melancarkan serangan kepada pasukannya. Putin jelas tak mau merusak hubungan baiknya dengan China yang menjadi tuan rumah, dengan kabar pecahnya pertempuran di Ukraina.

Kemudian yang kedua, Pavlyuk juga mensinyalir bahwa agresi akan dilakukan pada tanggal tersebut, karena di hari itu pula latihan militer gabungan Rusia dengan Belarus akan berakhir.

Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3

VIVA Militer: Perwira tinggi militer Ukraina, Letnan Jenderal Alexander Pavlyuk

Photo :
  • Youtube

Meski demikian, Pavlyuk memastikan bahwa pasukannya juga sudah berada dalam status siaga penuh untuk menghadapi serangan masif ratusan ribu prajurit Rusia. Tak hanya personel militer, Pavlyuk juga yakin jika rakyat Ukraina akan memberikan perlawanan jika Rusia berani masuk wilayahnya.

Lebih dari setengah juta rakyat Ukraina menjadi korban Perang Rusia-Ukraina, yang sudah terjadi sekak 2014 silam. Banyak rakyat Ukraina yang menyimpan dendam kepada pasukan Rusia, setelah keluarga dan kerabatnya mati terbunuh dalam perang.

Hal ini lah yang membuat Pavlyuk yakin jika pasukan Rusia takkan bisa bergerak masuk hingga ke jantung negara di Kiev.

"Kami memiliki sekitar setengah juta orang yang mengalami perang di negara ini. Di mana mereka kehilangan seseorang atau sesuatu," ujar Pavlyuk dikutip VIVA Militer dari The Times.

"Setengah juta orang yang kehilangan darah kerabat, kehilangan rumah atau teman, mereka seiap untuk mencabik-cabik orang Rusia dengan tangan kosong," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya