Perang Dahsyat Mariupol, Mayat Pasukan Khusus Rusia Bergelimpangan

VIVA Militer: Mayat tentara Rusia tergeletak di wilayah Ukraina
Sumber :
  • nypost.com

VIVA – Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) yang tergabung dalam Resimen Azov, dikabarkan berhasil memukul pasukan khusus militer Rusia di Maruipol, Selasa 15 Maret 2022.

100 Orang Masih Hilang Dalam Aksi Penembakan di Gedung Konser Moskow

Dilansir VIVA Militer dari Defence Blog, pertempuran hebat terjadi Mauripol, saat Resimen Azov harus berhadapan dengan salah satu unit Brigade Pasukan Khusus ke-22 Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF).

Mendahului serangan, pasukan Resimen Azov militer Ukraina mampu membuat pasukan khusus Rusia kewalahan. Sejumlah rekaman dan foto yang beredar di media sosial, menunjukkan sejumlah mayat tentara pasukan khusus Rusia.

Rusia Mengirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Tak hanya itu, sejumlah video juga memperlihatkan bangkai kendaraan tempur Rusia yang berhasil dihancurkan pasukan Resimen Azov militer Ukraina. Beberapa diantaranya adalah kendaraan lapis baja BTR-82A, truk K-63968 Typhoon-K MRAP, kendaraan Rys dan Tigr-M.

"Militer kami berhasil di sana. Kemarin mereka menghalahkan upaya lain pada penerobosan lapis baja (militer Rusia) di Mariupol, dan membawa tahanan perang," kata seorang Penasihat Kepresiden Ukraina, Oleksiy Arestovych.

Pelapor PBB Ungkap Serangkaian Kejahatan Perang di Gaza yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

VIVA Militer: Sebuah gedung di Mauripol, Ukraina, hancur dihantam rudal Rusia

Photo :
  • defence-blog.com

Mauripol adalah kota pelabuhan Ukraina, yang berada di bagian tenggara, sebelah utara Laut Azov. Kota ini jadi salah satu yang mengalami kehancuran terparah, setelah jadi target serangan rudal dan roket sejak awal invasi Rusia.

Dalam berita sebelumnya VIVA Militer melaporkan, pemerintah kota Mauripol menyatakan perang yang terjadi di wilayahnya sudah menelan korban jiwa mencapai 10 ribu jiwa.

"Kami sekarang memperkirakan bahwa jumlah orang yang tewas telah mencapai 10.000. Dan, jika Rusia terus menembak, kami mungin melihat lebih dari 20.000 orang tewas karena serangan Rusia," ujat Penasihat Walikota Mauripol, Petr Andryushchenko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya