- forbes.com
VIVA – Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) kembali melancarkan rudal presisi tinggi ke wilayah Ukraina, dan kali ini di front tengah Oblast (Provinsi) Vinnytsia, Minggu 7 Agustus 2022. Militer Ukraina mengaku tak mampu membendung rudal hipersonik Rusia yang diluncurkan, Kh-47M2 Kinzhal.
Dilansir VIVA Militer dari Pravda, serangan rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal menghantam pangkalan militer dari platform yang tak diketahui.
Komando Angkatan Udara Ukraina, meyakini jika kemungkinan besar rudal itu ditembakkan dari pesawat tempur Mikoyan MiG-31K.
Dalam pernyataannya, Angkatan Udara Ukraina mengakui tak punya senjata apa pun yang mampu menandingi kehebatan rudal Rusia itu.
"Karakteristik taktis dan teknis rudal ini tidak memungkinan pertahanan udara Angkatan Bersenjata Ukraina yang ada, untuk mendeteksi dan menghancurkannya secara efektif," bunyi pernyataan Komando Angkatan Udara Ukraina.
Pengakuan militer Ukraina sesuai dengan fakta bahwa rudal yang diproduksi sejak 2017 ini memiliki kecepatan maksimum mencapai14.700 kilometer per jam.
Dengan kecepatan itu, rudal hipersonik Kh-47M2 Kinzhal, mampu menghancurkan jarak sejauh 2.000 kilometer (1.200 mil) jika ditembakkan dari MiG-31, dan 3.000 kilometer jika diluncurkan dari pesawat pembom Tupolev Tu-22M3M.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada rincian detail perihal kerugian yang ditimbulkan akibat serangan itu baik dari pihak Ukraina, maupun militer Rusia.