- sky.com
VIVA – Lebih dari 3.000 prajurit pasukan elite Korps Komando Angkatan Bersenjata Afghanistan (ANA), dikabarkan telah memasuki wilayah Republik Islam Iran. Ribuan tentara khusus bentukan Amerika Serikat (AS), usai setahun Taliban menguasai pemerintahan.
Laporan ini diungkap oleh Komite Urusan Luar Negeri Kongres Amerika dari Partai Republik, dilansir VIVA Militer dari Foreign Policy.
Kekhawatiran pun muncul, mengingat Iran yang merupakan musuh Amerika akan bisa mendapat informasi intelijen dari para prajurit satuan elite Afghanistan itu.
Mantan perwira Paramiliter Badan Intelijen Pusat (CIA), Michael Patrick Mulroy, menyebut jika pasukan Korps Komando Angkatan Bersenjata Afghanistan memiliki hubungan yang sangat khusus dengan Amerika.
Akan tetapi, para anggota satuan elite ini justru diburu oleh pasukan pemerintah Afghanistan yang diduduki oleh Talilban. Sehingga, Mulroy meyakini jika Iran adalah satu-satunya tempat yang aman bagi para prajurit Afghanistan untuk melarikan diri.
"Saya pikir sebagian besar orang Afghanistan yang berada di komando dan unit khusus lainnya, sangat dekat dengan Amerika," ucap Mulroy.
"Tetapi, jika Anda tidak punya pilihan dan satu-satunya tempat ke mana Anda bisa pergi untuk melarikan diri dari Taliban adalah Iran," katanya dikutip VIVA Militer dari American Military News.
Unit satuan elite Korps Komandoa Angkatan Bersenjata Afghanistan adalah pasukan yang dibentuk oleh pasukan elite Pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat (SF), sejak 2010.
Pasukan Baret Hijau Amerika menggembleng para prajurit militer Afghanistan, dan menelurkan kelompok lulusan pertama di tahun tersebut.
Seperti halnya pendidikan pasukan khusus Amerika, para prajurit Afghanistan juga harus melewati masa pendidikan selama kurang lebih enam bulan.