Ide Gila, Ukraina Disuruh Minta Senjata Nuklir dari Korut dan Israel

VIVA Militer: Kim Jong-un di depan rudal balistik nuklir Hwasong-17
Sumber :
  • bbc.com

VIVA – Agresi militer Rusia sudah berlangsung selama lebih dari 200 hari. Sepanjang itu pula Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) yang punya kekuatan jauh di bawah pasukan Rusia, harus menerima kekalahan di sejumlah front. Terbukti, ada empat provinsi Ukraina yang jatuh dan memilih bergabung ke dalam teritorial Rusia.

Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI Masih Terjaga, OJK Cermati Dampak Konflik Iran-Israel

Sejak invasi militer Rusia dilancarkan pada 24 Februari 2022, Ukraina secara konsisten menerima bantuan persenjataan dari negara-negara Barat semisal Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman dan Polandia. 

Sayangnya, senjata-senjata yang dikirim negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu, masih belum mampu membendung kedigdayaan unit militer Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF). 

8 Jenderal Pejabat Utama TNI AU Diganti, 2 Kolonel Melejit Pecah Bintang

Aksi militer Rusia bahkan berhasil merebut empat provinsi (oblast) yakni Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia. Rakyat keempat wilayah sepakat untuk melakukan aksesi ke Rusia, lewat jalur referendum pasa 23-27 September 2022.

VIVA Militer: Rudal balistik Tentara Rakyat Korea Utara (KPA)

Photo :
  • thehill.com
Satgas Pamtas RI-RDTL Naga Karimata TNI AD Serahkan 7 Pucuk Senjata Api ke Brigjen TNI Joao Xavier

Untuk mengusir pasukan Rusia dan mengambil kembali daerah yang direbut, sebuah ide datang dari jurnalis dan sejarawan Ukraina, Sergei Klimovsky. Klimovsky menyebut, satu-satunya cara melibas militer Rusia adalah dengan menggunakan senjata nuklir.

Untuk bisa mendapatkan senjata nuklir, memberi saran agar pemerintah Ukraina mengirim proposal kepada Israel atau Korea Utara (Korut). Sedikit gila, Klimovsky menyebut Ukraina bisa meminjam senjata nuklir dan kembali memulangkannya pasca perang berakhir.

“Di mana Ukraina menemukan senjata nuklir tidak masalah, terutama ketika DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea Utara) menyatakan dirinya sebagai kekuatan nuklir," ucap Klimovsky dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

"Anda dapat menyewanya dari Israel dan mengembalikannya jika Anda tidak membutuhkannya. Atau membelinya dari DPRK yang sama,” katanya.

VIVA Militer: Rudal balistik Arrow 2 Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Photo :
  • defence-blog.com

Tak cuma itu, Klimovsky juga melihat kans kemenangan pasukan Ukraina ada di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Belgorod. Klimovsky menyarankan agar pasukan Ukraina menyerang situs nuklir yang hanya berjarak 40 kilometer dari perbatasan

Jarak itu bisa dijangkau dengan tembakan sistem rudal buatan Uni Soviet, yang sebagian besar masig digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina. 

"Ada pembangkit listrik tenaga nuklir di dekat Belgorod, 40 km dari perbatasan, yang cukup terjangkau bahkan untuk sistem rudal Soviet," ujar Klimovsky.

Saran Klimovsky dianggap salah besar. Sebab tidak ada pembangkit listrik nuklir di Belgorod. Situs nuklir terdekat dari perbatasan terletak di Oblast Kursk, 60 kilometer dari perbatasan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya