- corporalfrisk.com
VIVA – Meskipun sudah mendapat pasokan hampir tiga lusin Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi (HIMARS), miiliter Ukraina masih terus meminta dukungan dari Amerika Serikat (AS). Ukraina diketahui tengah memutar otak untuk mendapat suplai MGM-140 Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS).
Dilansir VIVA Militer dari The Washington Post, Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) total sudah menerima 16 unit HIMARS dari Amerika, sepanjang invasi militer Rusia berlangsung. Jumlah itu akan bertambah hingga 34 unit, saat Amerika akan kembali mendaratkan senjata US$3,8 juta, atau Rp58 miliar.
Meski demikian, Ukraina masih merasa memiliki kekurangan besar jika hanya mengandalkan HIMARS di medan perang. Ukraina menginginkan MGM-140 ATACMS, meskipun dengan syarat yang berat.
Ukraina dikabarkan bersedia melaporkan setiap target potensial, yang akan dihancurkan oleh rudal tersebut. Dalam laporan lain dari Defense Express, Amerika meyakini jika dengan penggunaan HIMARS militer Ukraina sudah berhasil menghalangi banyak kemajuan pasukan Rusia.
VIVA Militer: Rudal MGM-140 ATACMS buatan Amerika Serikat (AS)
- defensenews.com
Salah satunya di kota Lyman, Oblast (Provinsi) Donetsk, di mana pasukan Ukraina berhasil melibas ribuan tentara dan merebut pusat logistik dan transportasi Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
Dengan fakta tersebut, pemerintahan Presiden Joe Biden sejauh ini belum setuju untuk mengirim MGM-140 ATACMS ke Ukraina. Amerika juga merasa imbalan yang ditawarkan oleh Ukraina dinilai terlalu kecil. Sementara, risiko yang bisa muncul dari pengerahan rudal ini bisa sangat besar dan datang langsung dari Rusia.
MGM-140 ATACMS merupakan senjata dengan bahan pendorong padat (solid propellant), yang didesain oleh perusahaan industri dirgantara Amerika, Ling-Temco-Vought (LTV), dan diproduksi oleh Lockheed Martin sejak 1991.
Rudal ini memiliki berat 1,7 ton, panjang 16 kaki (4,9 meter), dengan diameter 610 milimeter (24 inci). MGM-140 ATACMS mampu menjangkau jarak maksimal sejauh 190 mil, atau setara dengan 300 kilometer dan hingga 2022, senjata ini sudah diproduksi sekitar 3.700 unit.
