- defensepost.com
VIVA – Kapal induk Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), USS Gerald R. Ford (CVN-78), bergerak menuju Samudera Atlantik dengan membawa pasukan tempur lengkap. Ribuan personel dan puluhan pesawat tempur disiagakan di kapal induk bertenaga nuklir terbesar di dunia.
Dilansir VIVA Militer dari Mirror, Armada ke-2 Angkatan Laut Amerika Serikat (US Second Fleet), mengonfirmasi keberangkatan USS Gerald R. Ford (CVN-78) dari Pangkalan Angkatan Laut Norfolk, Senin 3 Oktober 2022.
"@USNavy kapal induk terbaru dan tercanggih
@kapal perang_78 akan dikerahkan dan beroperasi bersama koalisi pasukan sekutu di wilayah operasi Atlantik, Senin, 3 Oktober," bunyi pernyataan Armada ke-2 Angkatan Laut Amerika Serikat.
Kapal induk USS Gerald R. Ford dikabarkan membawa 9.000 prajurit yang berasal dari sembilan negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Termasuk Amerika Serikat (AS), ribuan pasukan berasal dari Kanada, Finlandia, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Swedia.
Tak hanya itu, kapal induk yang bergerak dengan dua reaktor nuklir ini membawa lebih dari 70 pesawat tempur termasuk helikopter.
Sementara itu, Komandan Armada ke-2 Angkatan Laut Amerika Serikat, Laksamana Madya Dan Dwyer, mengatakan jika pengerahan kapal induk USS Gerald R.Ford adalah bentuk komitmen AS dan NATO terhadap keamanan dunia, termasuk di Samudera Atlantik.
Kedatangan kapal induk terbesar di dunia ke Samudera Atlantik menurut Dwyer, adalah untuk menjaga stabilisasi kedamaian di Samudera Atlantik yang dinilai sebagai jalur kepentingan strategis AS dan NATO.
"Atlantik adalah wilayah kepentingan strategis. Tujuan utama kami adalah untuk berkontribusi pada kawasan Atlantik yang damai, stabil, dan bebas konflik, melalui kekuatan angkatan laut gabungan sekutu dan mitra kami," ujar Dwyer.
VIVA Militer: Kapal induk terbesar di dunia, USS Gerald R. Ford (CVN-78)
- mirror.co.uk
"Pengerahan kelompok tempur kapal induk USS Gerald R Ford adalah perkembangan alami dari komitmen baru kami ke Atlantik," katanya.
Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita
Peltu Bambang sedih lihat petani hidup menderita.
