Gawat, Konvoi Senjata Nuklir Rusia Masuk ke Garis Depan Ukraina

VIVA Militer: Konvoi rudal balistik berkemampuan nuklir militer Rusia
Sumber :
  • theaustralian.com.au

VIVA – Konvoi truk militer Rusia dilaporkan telah memasuki Rusia. Sejumlah kendaraan tersebut kabarnya membawa senjata nuklir milik Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), yang dikerahkan pasca kemenangan militer Ukraina di kota Lyman, Oblast (Provinsi) Donetsk.

Punya Kekuatan Perang Nabi Muhammad, Ini Rudal Iran yang Bikin Israel Ciut

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Mirror, sejumlah truk yang diyakini membawa senjata nuklir bergerak menuji stasiun kereta api. Meski tak disebutkan lokasi pastinya, kereta api yang membawa suplai senjata disebut terhubung dengan Divisi Pertahanan Rusia yang menangani senjata nuklir.

Pergerakan kendaraan militer Rusia membuat nama Presiden Vladimir Putin terindikasi siap untuk menggunakan senjata nuklir, dalam perang melawan pasukan Ukraina. 

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Ukraina yang didukung Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), juga percaya Putin akan memilih dalih untuk membela kedaulatan Rusia. Terutama, di empat wilayah yang baru saja lepas dari teritorial Ukraina. 

VIVA Militer: Konvoi kendaraan militer Rusia membawa senjata nuklir

Photo :
  • mirror.co.uk
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal Dunia di Karawang, Ini Kata Mabes TNI

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari stasiun televisi pro-Rusia, Rybar, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menggunakan kendaraan pengangkut personel lapis baja BPM-97 untuk mengangkut senjata nuklir tersebut.

Senjata yang dikirim ke garis depan Ukraina diyakini berasal dari Mesin gudang senjata milik Direktorat Utama ke-12 Angkatan Bersenjata Rusia. Direktorat ini menjalankan fasilitas penyimpanan pusat untuk sejumlah senjata nuklir.

“Ini sebenarnya membawa kit milik Direktorat Utama ke-12 Kementerian Pertahanan Rusia. Direktorat bertanggung jawab atas amunisi nuklir, penyimpanannya, pemeliharaannya, pengangkutannya, dan penerbitannya ke unit-unit," ujar pakar militer asal Polandia, Konrad Muzyka.

Muzyka juga menjelaskan, pengerahan senjata nuklir militer Rusia bisa menjadi pesan ke Barat, untuk berhenti memberikan dukungan kepada Ukraina. Terlebih untuk mencoba merebut kembali empat wilayah yang sudah bergabung dalam Republik Federasi Rusia, Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia.

Vladimir Putin saat hadiri Eastern Economic Forum in Vladivostok, Rusia

Photo :
  • (Vladimir Smirnov/TASS News Agency Host Pool Photo via AP

Kemudian, Muzyka juga menganalisa jika pengerajan senjata nuklir berkaitan dengan kekalahan yang diterima militer Rusia di kota Lyman, Oblast (Provinsi) Donetsk. Kota yang menjadi pusat logistik militer Rusia selama invasi, akhirnya berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina.

Kekalahan itu membuat Rusia menarik ribuan personelnya Sabtu 1 Oktober 2022. Kekalahan itu direspons Kepala Republik Chechnya, Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov, menyarankan kepada Putin untuk menggunakan senjata nuklir berkekuatan rendah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya