Lawan Rudal-rudal Maut Militer Rusia, Ukraina Cuma Punya Satu Cara
- Youtube
VIVA – Tak bisa dibantah jika sederet rudal berbagai varian, jadi salah satu kunci serangan militer Rusia di Ukraina. Yang terbaru, rentetan rudal armada Beruang Merah menghancurkan sejumlah infrastruktur vital sesuai dengan perintah Presiden Vladimir Putin.
Sepanjang Operasi Militer Khusus (NWO) dilancarkan sejak 24 Februari 2022, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menggunakan sejumlah rudal untuk membombardir basis-basis militer Ukraina.
Salah satu keberhasilan pasukan Rusia adalah direbutnya empat provinsi Ukraina yakni Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia. Keempat wilayah tersebut bahkan memilih melepaskan diri dari Ukraina dan bergabung ke dalam Republik Federasi Rusia.
Sejumlah rudal yang digunakan militer Rusia adalah rudal jelajah 3M-54 Kalibr, 3M22 Zirkon dan Kh-22 Raduga. Belum lagi rudal balistik jarak pendek 9K720 Iskander dan Kh-47M2 Kinzhal.
Sadar jadi sasaran empuk rentetan serangan rudal milited Rusia, Ukraina berupaya untuk mendatangkan lebih banyak senjata anti-rudal. Seperti yang diketahui, Ukraina mendapat suplai senjata dari negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Sayangnya, senjata yang bisa digunakan untuk menjatuhkan rudal-rudal Rusia jumlahnya sedikit. Untuk menghadang serangan rudal Rusia, Ukraina praktis hanya mengandalkan Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) S-300 dan M142 HIMARS (Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi) pemberian Amerika Serikat (AS).
Sekretaris Dewan Pertahanan dan Nasional Ukraina, Oleksiy Danilov, menegaskan, untuk mengusir Rusia diperlukan sistem pertahanan udara modern.
Baik yang berbasis peluncuran pesawat, tank maupun rudal jarak jauh. Sebab menurut Danilov, satu-satunya cara untuk mencegah serangan rudal Rusia adalah lebih dulu menghancurkannya sebelum diluncurkan.
"Syarat utama Presiden (Zelensky) dalam negosiasi dengan Rusia adalah pemulihan integritas teritorial," ucap Danilov dikutip VIVA Militer dari Odessa Journal.
"Dengan jaminan pertahanan udara modern, pesawat terbang, tank, dan rudal jarak jauh. Langkah strategi proaktif, rudal Rusia harus dihancurkan sebelum diluncurkan di udara, di darat dan di laut," katanya.