- army.mil
VIVA – Sembilan bulan Perang Rusia - Ukraina berlangsung. Selama itu pula Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) tak henti-hentinya memberikan dukungan terhadap Ukraina. Tak terkecuali, mobilisasi tentara bayaran.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, kembali memberikan pernyataan tegas terkait intervensi negara-negara NATO dalam konflik Rusia-Ukraina.
Ketergantungan pemerintah dan militer Ukraina kepada bantuan keuangan hingga persenjataan Barat. Tak hanya itu sejumlah besar bayaran tentara juga dikerahkan negara-negara NATO, untuk membantu pasukan Ukraina melawan militer Rusia.
"Tentara Ukraina telah lama bergantung sepenuhnya pada pasokan senjata Barat, intelijen, instruktur, dan tentara bayaran mereka. Itu hanyalah sebuah alat," ujar Zakharova dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.
"Semakin banyak fakta yang muncul dan menunjukkan bahwa ada konfrontasi antara Rusia dan NATO di Ukraina. Semakin banyak pakar militer dari negara-negara aliansi bertempur di selusin perusahaan militer swasta dan Angkatan Bersenjata Ukraina," katanya.
Zakharova bahkan berani menyebut rezim Presiden Volodymyr Zelensky selalu menuruti perintah Barat kepadanya. Salah satunya adalah menolak perdamaian dan terus memperpanjang konfrontasi bersenjata.
Orang nomor satu Ukraina itu disebut Zakharova telah menjadikan rakyatnya sebagai tumbal, untuk menebus bantuan keuangan dan persenjataan Barat.
"(Zelensky menerima perintah) melanjutkan pertempuran sampai akhir yang pahit dan sampai orang Ukraina terakhir," kata Zakharova melanjutkan.
"Dia siap mengorbankan nyawa dan nasib warganya, selama bantuan keuangan dan militer, yang tanpanya otoritas Kiev tidak akan bertahan sehari, terus berlanjut," ucapnya.
Di sisi lain, seluruh bantuan yang diberikan kepada Ukraina disebut Zakharova sebagai kedok penipuan NATO. Dukungan itu sengaja dilakukan NATO agar secara langsung terlibat dalam konfrontasi dengan militer Rusia.
"(Bantuan NATO) kedok penipuan keuangan Gedung Putih, untuk menyeret NATO lebih jauh ke dalam konflik. Sehingga, lebih banyak uang dan peluang dialokasikan dan disajikan," kata Zakharova lagi.
"Rezim Zelensky dengan sengaja memicu berbahaya, ekstremisme, dan memperkenalkan lebih banyak elemen aktivitas teroris ke dalam tindakannya," ucapnya.