- wsj.com
VIVA – Hampir 10 bulan invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, kedua negara masih bersikeras mengklaim keberhasilannya masing-masing. Di sisi lain, negara-negara Barat secara masif menyuarakan kegagalan total Vladimir Putin dalam agresinya.
Pernyataan negatif terhadap Rusia muncul dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Mark Alexander Milley. Langsung ke inti masalah, Milley menyebut Rusia mengalami kegagalan menyeluruh di semua front.
"Putin telah gagal secara menyeluruh selama 10 bulan perang melawan Ukraina," ucap Milley dikutip VIVA Militer dari Business Insider, Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley.
Milley juga menyatakan jika pasukan militer Ukraina pada awal serangan 24 Februari 2022 lalu, sudah mampu mengalahkan pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) di wilayah ibukota Kiev.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (US Army) itu juga meragukan klaim Rusia yang menyebut telah merebut Donetsk, Luhansk dan Zaporizhzhia pada September 2022. Dalam pandangan Milley, pasukan Ukraina masih banyak yang bertahan di ketiga wilayah tersebut.
Kemudian, Milley juga mengungkap keberhasilan pasukan Ukraina memukul balik bahkan hingga memaksa unit militer Rusia angkat kaki dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv.
"Pasukan Ukraina melancarkan serangan balik di Kharkiv yang mengusir Rusia dari kota terbesar kedua di negara itu dan kemudian mendorong Rusia keluar dari kota strategis Kherson," kata Milley melanjutkan.
Tak hanya Milley, Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris (Royal Armed Forces), Laksamana Sir Tony Radkin, juga mengatakan hal yang sama.
Radkin mengkritisi serangan brutal rudal militer Rusia ke berbagai wilayah Ukraina adalah kejahatan perang. Tindakan itu disebut Radkin sebagai penyebab utama kematian banyak warga sipil.
"Serangan rudal adalah serangan terhadap warga sipil. Itu benar-benar tidak dapat diterima. Apa yang mereka coba lakukan upaya adalah mematahkan punggung, mematahkan kemauan rakyat Ukraina," ucap Radkin
"Apa yang akan Anda lihat adalah itu tidak mematahkan punggung tetapi meningkatkan tingkat ketahanan dan perlawanan dari orang-orang Ukraina. Rusia telah membuat kesalahan besar ini," katanya.