- dw.com
VIVA – Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, dikabarkan akan melawat ke Ukraina, di tengah konflik bersenjata dengan Rusia. Kedatangan Cohen bakal dijadikan momentum bagi Kiev, untuk meminta dukungan langsung kepada Negeri Zionis.
Rencana lawatan Cohen ke Ukraina adalah balasan dari undangan yang dilayangkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmitry Kuleba. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Times of Israel, Kuleba mengundang Cohen pada pertengahan Januari 2023 lalu.
Undangan Kuleba kepada Cohen bertujuan untuk meminta langsung dukungan keuangan dan sikap resistensi, terhadap agresi militer Rusia.
Dalam laporan lain yang dinukil VIVA Militer dari media Israel, Walla, pemerintah Ukraina dikabarkan telah mengajukan permintaan pinjaman dana sebesar US$500 juta, atau setara dengan Rp7,5 triliun.
VIVA Militer: Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen
- jta.org
Ukraina juga mendesak pemerintah Israel untuk memberikan pernyataan resmi yang mengutuk agresi militer Rusia. Israel diminta mendukung integritas teritorial Ukraina, yang dicabik-cabik oleh pasukan Vladimir Putin.
Kemudian, Ukraina juga meminta Israel untuk menerima rencana perdamaian yang dicetuskan oleh Presiden Volodymyr Zelensky. Serta, menerima kedatangan prajurit dan warga sipil Ukraina untuk mendapat perawatan medis.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Kamis 2 Februari 2023, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan pengiriman pasokan senjata ke Ukraina.
Pernyataan ini sontak membuat Rusia geram. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memastikan akan menyerang kapal-kapal Israel yang membawa senjata ke Ukraina.
VIVA Militer: Kiriman tank M1 Abrams dari Amerika Serikat ke Ukraina
- dw.com
"Kami mengatakan bahwa semua negara yang memasok senjata harus memahami bahwa kami akan menganggap ini sebagai target yang sah untuk angkatan bersenjata Rusia," ucap Zakharova.
Apa yang diinginkan Netanyahu yang kembali menduduki jabatan Perdana Menteri Israel, bertabrakan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Israel, Letnan Jenderal (Purn.) Benjamin Gantz.
Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia RIA Novosti, pada Oktober 2022 lalu, Gantz menyebut jika Israel tidak akan memasok senjata ke Ukraina dengan alasan operasional.
