Main Api dengan Rusia, Jerman Kirim Senjata Senilai 88 Triliun ke Ukraina

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2A6 militer Jerman
Sumber :
  • ria.ru

VIVA – Setelah resmi mengirim lebih dari selusin Tank Tempur  Utama (MBT) Leopard 2, Jerman mengonfirmasi akan meningkatkan bantuan senilai miliaran Euro ke Ukraina.

Dave Laksono Sebut Partainya Vladimir Putin Puji Airlangga Hartarto Menangkan Golkar di Pemilu 2024

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan kedatangan 18 unit Tank Tempur Utama Leopard 2A6, Senin 27 Maret 2023.

"Dijanjikan - terkirim: 18 tank Leopard 2 A6, serta amunisi dan suku cadang, tiba di Ukraina hari ini," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Jerman di Twitter.

Kabar Duka TNI, Kolonel IG Agung Suryawijaya Meninggal Dunia

Jerman yang sebelumnya enggan memberi bantuan ke Ukraina karena alasan hubungan bilateral dengan Rusia, akhirnya mengubah sikap. Desakan negara-negara Uni Eropa dan sesama anggota Pakta Atlantik Utara (NATO), membuat Jerman memalingkan mukanya dari Rusia.

VIVA Militer: Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2A6 militer Jerman

Photo :
  • ria.ru
5 Negara Eropa yang Memiliki Kekuatan Militer Terkuat, Ada yang Masih Berperang

Menurut kabar terbaru, pemerintah Jerman di bawah komando Kanselir Olaf Scholz, akan meningkatkan nilai bantuannya ke Ukraina. 

Dilansir VIVA Militer dari surat kabar Der Spiegel, Kementerian Keuangan Jerman memastikan akan menggelontorkan dana fantastis €5,4 miliar, atau setara dengan Rp88 triliun ke Ukraina.

Jumlah tersebut meningkat sebesar 
€3,2 miliar (Rp52,2 triliun), dari yang diberikan tahun ini. Kementerian Keuangan Jerman menyebut, peningkatan jumlah bertujuan untuk memperkuat solidaritas dengan Ukraina.

Selain itu, kenaikan jumlah nilai bantuan adalah respons Jerman terhadap kerugian material yang sangat besar yang ditelan militer Ukraina dalam perang setahun terakhir. 

VIVA Militer: Tank Leopard 2 Angkatan Bersenjata Jerman

Photo :
  • forces.net

"Sehubungan dengan kerugian material yang besar dari tentara Ukraina, pasokan material baru diperlukan," bunyi pernyataan Kementerian Keuangan Jerman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya