- nytimes.com
VIVA – Gelombang demonstrasi menentang rencana reformasi yudisial Israel oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, semakin membesar. Ribuan pasukan cadangan militer Israel bahkan ikut dalam protes anti-pemerintah.
Setelah terpilih kembali menduduki kursi Perdana Menteri Israel pada 29 Desember 2022, Netanyahu mengumumkan rencana reformasi hukum.
Salah satu pejabat pertama yang menentang rencana Netanyahu adalah Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Akibatnya, Gallant dipecat Netanyahu hanya sehari setelah pernyataannya, Senin 26 Maret 2023.
Keinginan mantan anggota satuan elite Sayeret Matkal ini mendapat kecaman keras, karena dianggap akan melemahkan pengawasan terhadap peradilan di Israel secara signifikan.
Sejak Januari 2023, ratusan ribu rakyat Israel turun ke jalan-jalan menentang rencana Netanyahu. Tak terkecuali para anggota pasukan cadangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), juga ikut menentang bosnya sendiri.
Pasukan cadangan yang ikut dalam demonstrasi masif adalah eks prajurit satuan elite Sayeret Matkal, mantan anggota Intelijen Militer Israel (Aman) hingga mantan pilot Angkatan Udara Israel (IAF).
Selain pasukan cadangan, puluhan pilot jet tempur Israel juga dikabarkan telah meninggalkan tugasnya. Dilansir VIVA Militer dari The Straits Times, para pilot yang ikut unjuk rasa adalah anggota Skuadron ke-69 Angkatan Udara Israel.
Para tentara Israel menjuluki pemerintahan Netanyahu sebagai rezim diktator. Oleh karena itu, mereka menegaskan tidak akan menjalankan tugas yang diberikan oleh pemerintah otoriter.
"Kami tidak memiliki kontrak dengan seorang diktator. Kami akan dengan senang hati menjadi sukarelawan ketika demokrasi dijaga," bunyi pernyataan pasukan cadangan militer Israel dalam sebuah surat terbuka.